Denpasar (Antara Bali) - Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali menggelar pelatihan jurnalistik selama tiga hari untuk para anggota Pramuka golongan Penegak, Pandega, dan Pembina di daerah itu.
"Pelaksanaan pelatihan jurnalistik Pramuka kali ini untuk menindaklanjuti pelatihan dasar jurnalistik yang dilaksanakan pada 2015," kata Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Bali Ketut Wija, saat membuka acara pelatihan tersebut, di Denpasar, Senin.
Pihaknya mengharapkan para peserta pelatihan nantinya mampu untuk menulis berita dan artikel tentang kegiatan Kepramukaan di media sosial, media cetak maupun media elektronik.
"Dengan demikian, kegiatan Pramuka dapat disebarluaskan dan diinformasikan kepada masyarakat luas dengan baik dan benar," ujar Wija yang juga Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Pemprov Bali itu.
Menurut Wija, dengan pelatihan jurnalistik Pramuka lanjutan ini, kedepannya diharapkan mampu menghasilkan anggota Pramuka yang dapat menjadi jurnalis yang terampil.
"Hal ini mengingat pendidikan Kepramukaan sangat mendukung program pemerintah, baik di daerah maupun tingkat nasional," ucapnya.
Selain itu, khususnya bagi orang tua peserta didik, agar tidak memiliki pemahaman yang salah terhadap pendidikan Kepramukaan yang ditekuni oleh anak-anak mereka.
"Pendidikan Kepramukaan itu bagi kaum muda sangat penting untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan, patriotisme, dan menghayati Pancasila, sehingga ke depannya dapat menjadi generasi muda yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta pembangunan nasional," kata Wija.
Sementara itu, materi pelatihan yang diberikan diantaranya pers Pramuka, penulisan berita, teknik peliputan, artistik penyajian berita, teknik wawancara, kode etik jurnalistik, dan magang ke sejumlah media serta materi lainnya.
Pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta tersebut dilaksanakan dari 2-4 Mei 2016 bertempat di Balai Diklat BKKBN Provinsi Bali di Denpasar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pelaksanaan pelatihan jurnalistik Pramuka kali ini untuk menindaklanjuti pelatihan dasar jurnalistik yang dilaksanakan pada 2015," kata Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Bali Ketut Wija, saat membuka acara pelatihan tersebut, di Denpasar, Senin.
Pihaknya mengharapkan para peserta pelatihan nantinya mampu untuk menulis berita dan artikel tentang kegiatan Kepramukaan di media sosial, media cetak maupun media elektronik.
"Dengan demikian, kegiatan Pramuka dapat disebarluaskan dan diinformasikan kepada masyarakat luas dengan baik dan benar," ujar Wija yang juga Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Pemprov Bali itu.
Menurut Wija, dengan pelatihan jurnalistik Pramuka lanjutan ini, kedepannya diharapkan mampu menghasilkan anggota Pramuka yang dapat menjadi jurnalis yang terampil.
"Hal ini mengingat pendidikan Kepramukaan sangat mendukung program pemerintah, baik di daerah maupun tingkat nasional," ucapnya.
Selain itu, khususnya bagi orang tua peserta didik, agar tidak memiliki pemahaman yang salah terhadap pendidikan Kepramukaan yang ditekuni oleh anak-anak mereka.
"Pendidikan Kepramukaan itu bagi kaum muda sangat penting untuk menumbuhkan jiwa kebangsaan, patriotisme, dan menghayati Pancasila, sehingga ke depannya dapat menjadi generasi muda yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta pembangunan nasional," kata Wija.
Sementara itu, materi pelatihan yang diberikan diantaranya pers Pramuka, penulisan berita, teknik peliputan, artistik penyajian berita, teknik wawancara, kode etik jurnalistik, dan magang ke sejumlah media serta materi lainnya.
Pelatihan yang diikuti oleh 40 peserta tersebut dilaksanakan dari 2-4 Mei 2016 bertempat di Balai Diklat BKKBN Provinsi Bali di Denpasar. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016