Denpasar, (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan segera mengeluarkan rekomendasi untuk Airport Kinesis Canada (AKC) yang tertarik untuk mengembangkan pembangunan bandara baru di Kabupaten Buleleng.

"Saya sudah menerima pemaparan dari AKC yang sampai sejauh ini saya lihat paling serius. Mereka surveinya sudah agak jauh, bahkan sekarang masih menunggu rekomendasi dari pemerintah provinsi dan kabupaten. Rekomendasi merupakan salah satu persyaratan yang diperlukan Kementerian Perhubungan," kata Pastika di sela-sela menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, Kemenhub sedang menunggu rekomendasi tersebut. "Mudah-mudahan dalam minggu ini akan saya keluarkan rekomendasi," ucapnya.

Pihak AKC sudah melakukan pra-studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait rencana pembangunan bandara di daerah Kubutambahan, Buleleng. Dengan dikeluarkan rekomendasi dari pemprov, dia berharap investor dapat melakukan studi lebih jauh dan akhirnya pembangunan bandara dapat terealisasi.

Pihaknya menaruh harapan besar pembangunan bandara Bali utara dapat didanai swasta, karena sudah tidak bisa digantungkan lagi dari pemerinah pusat yang lebih memprioritaskan untuk pembangunan di daerah Indonesia timur dan daerah pinggiran.

"Dulu ada harapan dari Konsorsium BUMN, tetapi kemudian tidak jadi dapat duit dan prioritas pemerintah pusat di daerah timur, daerah terpencil, dan Bali dianggap sudah mapan," ujarnya.

Meskipun pembangunan bandara baru sudah tidak ada harapan mendapatkan pendanaan pusat, Pastika mengajak pihak-pihak terkait untuk tidak berhenti menggandeng pihak investor.

Sedangkan Pemprov Bali tidak mungkin dapat membiayai pembangunan bandara baru tersebut karena dibutuhkan biaya mencapai Rp30 triliun. Jika dipaksakan dibiayai pemerintah daerah, sama artinya harus menyetop semua belanja APBD selama beberapa tahun, dan itu tentu saja tidak mungkin dilakukan.

Sebelumya pihak Airport Kinesis Canada (AKC) sempat memaparkan ingin membangun bandara itu di atas laut di perairan Kubutambahan, Buleleng. Shad Serroune, perwakilan AKC sempat memaparkan penyempurnaan konsep pembangunan bandara di kawasan Bali Utara.

Dengan mengusung nama Dwijendra International Airport, pihaknya berharap pembangunan bandara ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan di wilayah Bali Selatan. Pembangunan bandara baru di Buleleng direncanakan di atas laut yang didesain menggunakan sistem reklamasi.(IMB)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016