Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali mengusulkan penambahan 30 bus pada Kementerian Perhubungan untuk membuka koridor baru angkutan Trans Sarbagita.
"Kami memohon bantuan 30 bus berukuran sedang, jika busnya sudah ada akan dibuka koridor untuk jurusan Kota Denpasar menuju Kabupaten Gianyar," kata Kadishubinfokom Provinsi Bali I Ketut Artika, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, bus berukuran sedang yang dimohonkan tersebut seperti bus yang digunakan pada koridor 1 dengan rute Kota Denpasar menuju Kampus Unud Jimbaran dan Garuda Wisnu Kencana.
Di sisi lain, pihaknya tidak memungkiri untuk empat koridor Trans Sarbagita yang sudah dibuka dari beberapa tahun ini, belum semua koridor memuaskan dari sisi jumlah penumpang.
Artika mengatakan untuk angkutan Trans Sarbagita koridor 1 dan 2 (rute Denpasar-GWK dan Batubulan-Nusa Dua) itu "load factor-nya" atau faktor muat penumpangnya sudah 30 persen.
Tetapi untuk koridor 3 dan 4 dengan rute dari Tabanan menuju Bandara Ngurah Rai dengan melewati Terminal Mengwi, Badung dan Sunset Road, "load factor-nya" baru 10 persen.
"Penyebab minimnya penumpang ini perlu kami evaluasi, mungkin diperlukan pembangunan halte yang tertutup supaya ada tempat berteduh karena saat ini baru tersedia `bus stop` yang tanpa atap," ucap pria asal Klungkung ini.
Demikian juga dengan titik-titik yang dilewati, lanjut Artika, sepertinya masih perlu disosialisasikan pada masyarakat. Di samping itu bisa juga disebabkan karena minimnya jumlah angkutan pengumpan.
"Ada kecenderungan masyarakat itu suka singgah-singgah, sehingga daripada naik angkutan langsung, mereka lebih suka menggunakan sepeda motor. Tetapi kami tetap berkoordinasi, termasuk dengan Pemkab Gianyar agar menyiapkan angkutan pengumpan," ujarnya.
Untuk menarik minat masyarakat menggunakan Trans Sarbagita, pihaknya bekerja sama dengan Perum Damri juga berupaya mencari terobosan-terobosan baru. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami memohon bantuan 30 bus berukuran sedang, jika busnya sudah ada akan dibuka koridor untuk jurusan Kota Denpasar menuju Kabupaten Gianyar," kata Kadishubinfokom Provinsi Bali I Ketut Artika, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, bus berukuran sedang yang dimohonkan tersebut seperti bus yang digunakan pada koridor 1 dengan rute Kota Denpasar menuju Kampus Unud Jimbaran dan Garuda Wisnu Kencana.
Di sisi lain, pihaknya tidak memungkiri untuk empat koridor Trans Sarbagita yang sudah dibuka dari beberapa tahun ini, belum semua koridor memuaskan dari sisi jumlah penumpang.
Artika mengatakan untuk angkutan Trans Sarbagita koridor 1 dan 2 (rute Denpasar-GWK dan Batubulan-Nusa Dua) itu "load factor-nya" atau faktor muat penumpangnya sudah 30 persen.
Tetapi untuk koridor 3 dan 4 dengan rute dari Tabanan menuju Bandara Ngurah Rai dengan melewati Terminal Mengwi, Badung dan Sunset Road, "load factor-nya" baru 10 persen.
"Penyebab minimnya penumpang ini perlu kami evaluasi, mungkin diperlukan pembangunan halte yang tertutup supaya ada tempat berteduh karena saat ini baru tersedia `bus stop` yang tanpa atap," ucap pria asal Klungkung ini.
Demikian juga dengan titik-titik yang dilewati, lanjut Artika, sepertinya masih perlu disosialisasikan pada masyarakat. Di samping itu bisa juga disebabkan karena minimnya jumlah angkutan pengumpan.
"Ada kecenderungan masyarakat itu suka singgah-singgah, sehingga daripada naik angkutan langsung, mereka lebih suka menggunakan sepeda motor. Tetapi kami tetap berkoordinasi, termasuk dengan Pemkab Gianyar agar menyiapkan angkutan pengumpan," ujarnya.
Untuk menarik minat masyarakat menggunakan Trans Sarbagita, pihaknya bekerja sama dengan Perum Damri juga berupaya mencari terobosan-terobosan baru. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016