Gianyar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak umat Hindu meningkatkan tata krama dalam beragama sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dalam melakukan yadnya (persembahan) harus dilakukan dengan tulus ikhlas dan dapat dilaksanakan dengan kesederhanaan. Karena pada hakikatnya yadnya yang kita jalankan tidak pernah berhenti dan terus berkesinambungan," kata Sudikerta saat menghadiri Tawur Panca Wali Krama, Kahyangan Jagat Pura Samuantiga di Gianyar, Rabu.
Kepada umat yang hadir dalam ritual itu, dia juga berpesan terus meningkatkan bakti kepada Tuhan serta ajaran agama Hindu agar benar-benar dijadikan penuntun hidup.
Orang nomor dua di Bali tersebut juga mengimbau masyarakat melaksanakan yadnya dengan "satya", yang berarti bagaimanapun bentuk dari pelaksanaan yadnya tersebut agar mengedepankan sikap-sikap kesetiaan sehingga tujuan dari yadnya bisa tercapai.
Karya (ritual) Tawur Panca Wali Krama dipimpin oleh 14 sulinggih (pendeta). Karya Panca Wali Krama dilaksanakan setiap 20 tahun sekali.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta menyerahkan punia sebesar Rp30 juta serta pis bolong (uang bolong) sebanyak 200 keping.
Hadir pula mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha serta beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Bali.
Usai menghadiri Tawur Panca Wali Krama, Sudikerta juga menghadiri karya Tawur Balik Sumpah dan Pujawali di Pura Dalem, Desa Pakraman Tegal Saat, Desa Pejeng Kangin, Kabupaten Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dalam melakukan yadnya (persembahan) harus dilakukan dengan tulus ikhlas dan dapat dilaksanakan dengan kesederhanaan. Karena pada hakikatnya yadnya yang kita jalankan tidak pernah berhenti dan terus berkesinambungan," kata Sudikerta saat menghadiri Tawur Panca Wali Krama, Kahyangan Jagat Pura Samuantiga di Gianyar, Rabu.
Kepada umat yang hadir dalam ritual itu, dia juga berpesan terus meningkatkan bakti kepada Tuhan serta ajaran agama Hindu agar benar-benar dijadikan penuntun hidup.
Orang nomor dua di Bali tersebut juga mengimbau masyarakat melaksanakan yadnya dengan "satya", yang berarti bagaimanapun bentuk dari pelaksanaan yadnya tersebut agar mengedepankan sikap-sikap kesetiaan sehingga tujuan dari yadnya bisa tercapai.
Karya (ritual) Tawur Panca Wali Krama dipimpin oleh 14 sulinggih (pendeta). Karya Panca Wali Krama dilaksanakan setiap 20 tahun sekali.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta menyerahkan punia sebesar Rp30 juta serta pis bolong (uang bolong) sebanyak 200 keping.
Hadir pula mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha serta beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Bali.
Usai menghadiri Tawur Panca Wali Krama, Sudikerta juga menghadiri karya Tawur Balik Sumpah dan Pujawali di Pura Dalem, Desa Pakraman Tegal Saat, Desa Pejeng Kangin, Kabupaten Gianyar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016