Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo membahas pertumbuhan
industri Indonesia bersama dengan pemimpin dan anggota Komite Ekonomi
dan Industri Nasional (KEIN) di Kantor Presiden, Jumat.
Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani membahas masalah itu bersama Ketua KEIN Sutrisno Bachir dan anggota KEIN.
"Intinya adalah bagaimana kita dapat bekerja sama dalam rangka untuk mengejar pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Sementara Sutrisno mengatakan pemerintah perlu mendorong peningkatan produksi barang-barang bernilai tambah.
"Kita sekarang menyadari bahwa dengan perlambatan ekonomi dunia, tanpa adanya industrialisasi, dengan hanya menjual bahan mentah, kita akan semakin tertinggal," katanya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia menggunakan produk-produk dalam negeri guna mendukung pertumbuhan industri lokal.
"Kita harus bisa mencontoh negara-negara lain yang nasionalismenya tinggi seperti Jepang, Korea, India, yang mencintai industri, produk dalam negeri," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani membahas masalah itu bersama Ketua KEIN Sutrisno Bachir dan anggota KEIN.
"Intinya adalah bagaimana kita dapat bekerja sama dalam rangka untuk mengejar pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Sementara Sutrisno mengatakan pemerintah perlu mendorong peningkatan produksi barang-barang bernilai tambah.
"Kita sekarang menyadari bahwa dengan perlambatan ekonomi dunia, tanpa adanya industrialisasi, dengan hanya menjual bahan mentah, kita akan semakin tertinggal," katanya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia menggunakan produk-produk dalam negeri guna mendukung pertumbuhan industri lokal.
"Kita harus bisa mencontoh negara-negara lain yang nasionalismenya tinggi seperti Jepang, Korea, India, yang mencintai industri, produk dalam negeri," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016