Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat menyelenggarakan lomba "bondres" atau sendratari khas Bali sebagai wujud pelestarian budaya Pulau Dewata.
"Lomba `bondres` antar kecamatan juga dirangkaikan dengan Pekan Apresiasi Seni (PAS) dan hiburan rakyat yang digelar di GOR Bhuana Patra," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Singaraja, Selasa.
Dia mengemukakan, sedikitnya sembilan peserta lomba `bondres` dari sembilan kecamatan mengikuti lomba tersebut dimana dari sembilan peserta ini akan dicari tiga terbaik.
"Masing-masing peserta akan diberi waktu selama 35 menit untuk menampilkan kemampuan mereka dalam bondres. Kriteria yang dinilai antara lain kepadatan isi, dramatisasi, dan kelucuan.
Dikatakan pula, dewan juri yang menilai berjumlah tiga orang yang sudah berkompeten di bidang drama dan juga bondres. Juara pertama dari lomba bondres ini akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp5 juta, juara kedua Rp3 juta dan juara ketiga Rp2 juta. "Selain uang pembinaan, para juara juga mendapatkan trofi dan piagam penghargaan," imbuhnya.
Sutrisna lebih lanjut memaparkan, Pemkab mencoba mengkaji dan menginvetarisasi sekaa-sekaa bondres yang ada di kecamatan. Melalui lomba tersebut pula sebagai upaya menggali potensi bondres yang ada di setiap kecamatan. "Selain invetarisasi, lomba ini juga bertujuan mencari potensi-potensi bondres yang ada di setiap kecamatan," ungkap Sutrisna.
Selain itu, Sutrisna berharap kedepan generasi muda lebih serius untuk menggeluti bondres ini. Selain itu juga, semakin banyak untuk mengikuti lomba ini di tahun-tahun yang akan datang.
"Kami berharap kedepannya peserta lebih banyak lagi dari generasi muda Buleleng," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Lomba `bondres` antar kecamatan juga dirangkaikan dengan Pekan Apresiasi Seni (PAS) dan hiburan rakyat yang digelar di GOR Bhuana Patra," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna di Singaraja, Selasa.
Dia mengemukakan, sedikitnya sembilan peserta lomba `bondres` dari sembilan kecamatan mengikuti lomba tersebut dimana dari sembilan peserta ini akan dicari tiga terbaik.
"Masing-masing peserta akan diberi waktu selama 35 menit untuk menampilkan kemampuan mereka dalam bondres. Kriteria yang dinilai antara lain kepadatan isi, dramatisasi, dan kelucuan.
Dikatakan pula, dewan juri yang menilai berjumlah tiga orang yang sudah berkompeten di bidang drama dan juga bondres. Juara pertama dari lomba bondres ini akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp5 juta, juara kedua Rp3 juta dan juara ketiga Rp2 juta. "Selain uang pembinaan, para juara juga mendapatkan trofi dan piagam penghargaan," imbuhnya.
Sutrisna lebih lanjut memaparkan, Pemkab mencoba mengkaji dan menginvetarisasi sekaa-sekaa bondres yang ada di kecamatan. Melalui lomba tersebut pula sebagai upaya menggali potensi bondres yang ada di setiap kecamatan. "Selain invetarisasi, lomba ini juga bertujuan mencari potensi-potensi bondres yang ada di setiap kecamatan," ungkap Sutrisna.
Selain itu, Sutrisna berharap kedepan generasi muda lebih serius untuk menggeluti bondres ini. Selain itu juga, semakin banyak untuk mengikuti lomba ini di tahun-tahun yang akan datang.
"Kami berharap kedepannya peserta lebih banyak lagi dari generasi muda Buleleng," tandasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016