Singaraja (Antara Bali) - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Bali menemukan banyak pelanggaran pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di sejumlah sekolah di Kabupaten Buleleng

Asisten ORI Bali, Mubarok, Selasa, mengatakan, pelanggaran yang ditemukan di antaranya pengawasan yang tidak maksimal dari tim monitoring UN Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng.

Hal tersebut menurutnya berakibat pengawas UN tidak berniat untuk mengawasi para siswa yang sedang melaksanakan UN. Misalnya yang ditemukan di SMAN 4 Singaraja dan SMAN 2 Singaraja

"Tim monitoring dari Disdik sepanjang pelaksanaan UN hanya duduk-duduk di ruang panitia ujian. Sedangkan pengawas ujian hanya duduk-duduk di ruang ujian dan sesekali memainkan telepon selulernya," imbuhnya.

Ia menjelaskan, kondisi itu dimanfaatkan para siswa peserta ujian untuk melanggar peraturan dimana banyak pula ditemukan siswa menggunakan telepon seluler dan kalkulator saat berlangsungnya ujian.

"Kami melihat pengawasnya hanya duduk saja di ruang panitia. Ada yang bawa telepon genggam juga. Idealnya mereka ikut mengawasi di ruangan memantau siswa peserta ujian," ujarnya.

Sementara itu, di SMAN 2 Singaraja, ORI menemukan pengawas ujian justru tidak berada di ruangan ujian ketika ujian sedang berlangsung. "Di sekolah itu kami juga menemukan pengawas tidak berada di ruang ujian," papar dia,

Temuan ini menurutnya akan menjadi evaluasi ORI selama pelaksanaan UN. Hasil dari temuan ini akan dikumpulkan untuk dilaporkan kepada Disdik Bali supaya dapat menjadi bahan evaluasi.

"Kami segera kumpulkan semua setelah itu akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemetaan. Semua temuan ini akan disampaikan ke Disdik Bali untuk evaluasi," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016