Semarapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung melaksanakan sosialisasi penanganan sampah plastik, yang menyasar seluruh Kepala Sekolah Dasar, SMP SMA/SMK dari Kecamatan Klungkung, Banjarangkan dan Dawan.

Sosialisasi dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana. Kegiatan sosialisasi bertempat di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung.

"Sosialisasi bertujuan untuk menyamakan persepsi, bagaimana mengelola sampah di lingkungan sekolah. Sasarannya untuk membuatkan kelompok-kelompok kerja (pokja) bagi siswa," ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana di Semarapura, Jumat.

Menurut dia, tujuan sosialisasi adalah menanamkan pola pikir di kalangan siswa yang notabene masih muda, supaya mengerti bahaya sampah plastik.

Dia meneruskan, sampah plastik harus ditangani karena merupakan jenis limbah yang sangat beracun. Pola pikir ini perlu dtanamkan sejak dini di kalangan siswa, agar memiliki kesadaran untuk menangani sampah plastik.

Sementara itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menyatakan, pihaknya mengajak semua Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA dari tiga kecamatan di Kabupaten Klungkung, untuk bersama-sama menangani sampah plastik dengan metode ecobrick sehingga menjadi lebih bermanfaat.

Ecobrick merupakan sebuah produk hasil pemikiran Russel (warga Negara Kanada), yang telah berhasil mengurangi polusi sampah plastik. Ecobrick terbuat dari botol plastik bekas yang di dalamnya telah diisi sampah-sampah plastik hingga penuh, kemudian dipadatkan sampai menjadi keras.

Setelah botol penuh dan keras, selanjutnya botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dibentuk menjadi kursi, meja dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuat tembok atau dinding.

Ecobrick ini yang diharapkan mampu mengatasi masalah sampah plastik di wilayah Kabupaten Klungkung. Hal ini dilatarbelakangi pemikiran bahwa sampah plastik yang dibakar ataupun dibuang ke tanah ataupun air, berpotensi menimbulkan bahaya bagi makhluk hidup. Lama-kelamaan sampah plastik ini akan hancur oleh matahari menjadi partikel - partikel kecil yang akan mencemari tanah, air dan udara.

Tanpa disadari, partikel plastik ini bisa masuk ke tubuh manusia maupun hewan. Partikel plastik yang masuk ke dalam tubuh akan dapat menimbulkan kanker, karena plastik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi mahluk hidup.

"Ini makanya penanganan plastik dengan metode ecobrick perlu dijalankan, mengingat betapa besar bahaya dari jenis sampah itu," ucap Bupati Suwirta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Tri Vivi Suryani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016