Tabanan (Antara Bali) - Kepala Perpustakaan Nasional Dra. Hj Sri Sularsih menilai sumber daya manusia (SDM) memiliki peran yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dalam berbagai aspek kehidupan.

"Sumber daya alam yang melimpah, tanpa didukung oleh SDM yang berkualitas tidak ada artinya. Oleh sebab itu potensi yang ada harus diberdayakan semaksimal mungkin," kata Dra. Hj Sri Sularsih pada acara pembukaan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Kabupaten Tabanan, Senin.

Ia mengatakan, suatu negara tidak akan maju jika hanya mengandalkan sumber daya alam. Jadi dibutuhkan SDM yang berkualitas, dimana membaca merupakan salah satu cara jitu untuk mewujudkannya.

Menurutnya saat ini Indonesia menduduki peringkat 108 di dunia bila dilihat dari segi pendidikan serta pendapatan masyarakatnya.

Oleh sebab itu masyarakat Indonesia harus bekerja keras agar bisa lebih baik lagi, terlebih saat ini Indonesia bersaing secara global. Agar Indonesia bisa menghadapi persaingan global harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup.

Masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang mau terus belajar seumur hidup. Karena itu, pemerintah pusat terus mengintensifkan gemar membaca kepada masyarakat melalui perpustakaan, ujar Dra. Hj Sri Sularsih.

Ia mengharapkan dengan gemar membaca, masyarakat akan menjadi cerdas dan berwawasan luas sehingga siap menghadapi persaingan global.

"Gemar membaca bisa dimulai dari lingkungan keluarga kemudian ke lingkungan sekolah. Kami juga memfasilitasi masyarakat dengan menyediakan fasilitas di perpustakaan," ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Tabanan, Bali Komang Gede Sanjaya memberikan apresiasi karena Safari Gerakan Nasional Gemar membaca mampu memberikan manfaat yang positif dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya di Kabupaten Tabanan.

Ia mengakui minat baca anak-anak dewasa ini sangat rendah, hal ini akibat tidak tersedianya sarana prasarana pendukung serta terlalu majunya teknologi.

"Tidak dipungkiri minat baca anak-anak kita masih sangat rendah, sehingga diperlukan panutan atau suri tauladan baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah," ungkapnya.

Ia menambahkan, pendidikan karakter merupakan fondasi bagi bangsa Indonesia untuk membangun negeri. Jika pendidikan karakter sudah ditanamkan sejak usia dini, maka kearifan lokal yang dimiliki akan tetap bisa dipertahankan.

"Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini seperti membiasakan anak-anak kita untuk membaca, karena dengan membaca kita bisa membuka cakrawala dan melihat dunia," ujar Komang Gede Sanjaya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016