Buleleng (Antara Bali) - Kelompok Peduli Alam Batu Ampar (KPABA), Kabupaten Buleleng, Bali, berencana menanam mangrove di kawasan pesisir Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak untuk melestarikan salah satu kawasan konservasi terbaik di Bali bagian utara itu.

"Kami merencanakan pelaksanaan penanaman pohon bakau pada Hari Bumi Sedunia 22 April 2016 mendatang," kata Koordinator KPABA, Wayan Sukrada, di Buleleng, Bali, Sabtu.

Ia menjelaskan, aksi tersebut dilakukan sebagai salah satu program konservasi mengembalikan fungsi mangrove sebagai penahan abrasi sekaligus mempercantik kawasan itu agar lebih menarik dijadikan destinasi pariwisata.

Selama ini, kata dia, kawasan Batu Ampar memiliki sumber daya alam pesisir yang menakjubkan dengan pemandangan perairan pesisir yang tenang berupa teluk.

Bukan hanya itu saja, kawasan itu juga memiliki pantai berpasir putih yang dikelilingi hutan mangrove serta keindahan terumbu karang di bawah laut sangat berpotensi untuk dikelola sebagai kawasan pariwisata.

Namun, kata Sukrada, kawasan Batu Ampar dinilai kurang terawat. Mangrove banyak yang rusak karena sebelumnya banyak ditebangi masyarakat sekitar yang belum mengerti manfaatnya sebagai pakan ternak. Kini masyarakat telah semakin sadar dan telah berupaya untuk memperbaiki alam yang telah rusak itu.

"Batu Ampar memiliki potensi sumber daya alam yang bagus, tapi masih tidak terawat, banyak mangrove dan terumbu karang yang rusak. Hari Bumi Sedunia nanti kami akan mulai menanam dengan sistem sulam, mangrove yang telah mati kita ganti dengan yang baru,"

KPABA sendiri tertarik untuk turut mengelola kawasan pesisir Batu Ampar seluas sepuluh hektare karena terinspirasi dengan Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokmasta) dan Forum Konservasi Putri Menjangan (FKPM) yang telah berhasil memanfaatkan kawasan Batu Ampar dengan cara swadaya. Jika demikian, maka tidak perlu investor untuk mengelola kawasan itu.

Selain itu, pihaknya berencana menata Batu Ampar dengan dilengkapi taman di pesisir, hutan mangrove dan jembatan bambu untuk wisatawan menyaksikan keindahan pesisir melintasi hutan mangrove dimana tidak ada batasan wisatawan berkunjung. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016