Denpasar (Antara Bali) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali menargetkan minimal 20 persen koperasi di daerah setempat menjadi agen keuangan digital bekerja sama dengan bank umum.

"Cukup 20 persen saja koperasi kita menjadi agen itu sudah bagus," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali, Dewa Patra di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, saat ini di Pulau Dewata terdapat 4.907 koperasi berkinerja baik yang diharapkan ikut berkontribusi menjangkau masyarakat yang belum mendapatkan akses keuangan seiring dengan kecanggihan teknologi.

Baru-baru ini Bank Rakyat Indonesia memberikan sertifikat bagi enam koperasi di Bali yang berhak menjadi agen keuangan digital atau "Brilink".

Pemilihan koperasi menjadi agen Brilink itu berdasarkan kemampuan serta kinerja baik dari koperasi.

Patra menyambut baik kerja sama itu karena kedua belah pihak sama-sama mendapat untung termasuk memajukan akses keuangan lebih luas kepada masyarakat.

"Sama sama diuntungkan, uang masuk ke BRI, koperasi diberi `fee` (komisi), Koperasi diberi alat, mereka juga bisa memberikan layanan terbaik ke anggotanya," ucapnya.

Para agen itu nantinya bisa melakukan transaksi layaknya di kantor bank di antaranya pembelian pulsa listrik, transfer dan setoran dan pembelian pulsa yang merupakan transaksi yang sering digunakan masyarakat.

Pihaknya mendorong kalangan perbankan lainnya juga melakukan hal serupa dengan menggandeng koperasi memberikan akses finansial lebih luas kepada masyarakat.

Bank Indonesia mendorong perbankan di Provinsi Bali untuk meningkatkan layanan keuangan berbasis digital melalui agen bank guna menjangkau nasabah hingga ke pelosok. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016