Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali menargetkan vaksinasi massal rabies tahap VII yang akan dimulai pada pertengahan April 2016, dapat menyasar sekitar 400 ribu anjing.

"Berdasarkan hasil pemantauan petugas di lapangan, populasi anjing di Bali meningkat hingga di atas 400 ribu. Oleh karena itu, dalam vaksinasi massal nanti, paling tidak anjing yang dapat divaksin hingga 400 ribu ekor," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra, di Denpasar, Rabu.

Untuk pelaksanaan vaksinasi massal rabies, anggaran yang dialokasikan dari APBD Bali dan APBN, secara keseluruhan mencapai sekitar Rp11 miliar. Sedangkan vaksin yang disiapkan hingga 500 ribu dosis.

"Masing-masing kabupaten/kota saat ini sudah menyiapkan tim yang akan diterjunkan untuk kegiatan vaksinasi massal yang akan berlangsung hingga Juni 2016," ucapnya.

Di luar tahap vaksinasi massal, tambah Sumantra, para petugas juga tetap melakukan penyisiran khususnya pada anjing-anjing liar.

"Kami harapkan masyarakat dapat mendukung kegiatan vaksinasi tersebut dan tidak takut. Masyarakat juga seharusnya tidak mengemukakan berbagai alasan agar anjingnya tidak divaksin," ujarnya.

Padahal, lanjut Sumantra, ketika ada anjing yang tidak tervaksin dan sempat kontak dengan anjing rabies, pasti akan terjangkit virus yang mematikan tersebut.

"Jadi kunci untuk menanggulangi rabies itu adalah vaksinasi dan ketika tidak bisa divaksin, satu-satunya cara dengan eliminasi. Anjing yang sudah divaksin, saya harapkan agar berkalung untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat ketika digigit anjing," ucapnya.

Di samping itu, menurut dia, sangat penting agar ada peraturan desa yang mengatur ketentuan bagi pemilik anjing harus mengikat anjingnya dan memvaksinasi secara berkala. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016