Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP Marsudi disambut para duta besar negara ASEAN saat tiba di Amman, Yordania pada Sabtu sore (12/3) waktu setempat.

Sambutan dari para dubes itu merupakan suatu penghormatan dari negara-negara ASEAN yang memiliki kedutaan di Amman, kata Kementerian Luar Negeri dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu.

Sambutan itu juga menunjukkan kedekatan antarsesama negara ASEAN, terlebih setelah terbentuknya Komunitas ASEAN. Negara-negara ASEAN yang memiliki kedutaan di Amman adalah Brunei Darussalam, Indonesia, Filipina, Malaysia dan Thailand.

Menlu Retno berada di Amman untuk kunjungan bilateral, dan dia mengawali kegiatannya dengan menerima Ketua Persahabatan Parlemen Indonesia-Yordania, Madallah Tarawneh, di wisma Duta Besar RI di Amman.

Dalam pertemuan itu, Menlu Retno dan Madallah Tarawneh membahas beberapa isu, antara lain mengenai toleransi beragama di Yordania dan peran perempuan dalam pemerintahan dan parlemen.

"Seperti Indonesia yang lebih dari 90 persen populasinya beragama Islam, toleransi terhadap perbedaan beragama di Yordania sangat tinggi," ujar Menlu Retno.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq.

Selepas pertemuan dengan Ketua Persahabatan Parlemen Indonesia-Yordania, Menlu Retno bertemu dengan beberapa diaspora Indonesia yang ada di Amman, antara lain pelajar, profesional dan pekerja di sektor informal.

Menlu RI menyampaikan tujuan kunjungannya ke Amman serta menegaskan tentang perhatian pemerintah Indonesia yang lebih besar kepada kawasan Timur Tengah dan Afrika, khususnya dalam mendorong diplomasi ekonomi.

"Saya harap teman-teman di Yordania baik diplomat, pelajar, profesional dan diaspora lndonesia lainnya terus mencari peluang pasar bagi produk Indonesia, karena kita sangat mampu menyuplai produk-produk yang dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan ini," tutur Retno.

Menlu RI direncanakan akan melakukan pertemuan dengan Menlu Yodania Nasser Judeh di Amman pada Minggu, 13 Maret 2016.

Pertemuan bilateral kedua Menlu bertujuan untuk mendorong peningkatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi, hubungan antarmasyarakat, dan pendidikan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Yuni Arisandy

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016