Tabanan (Antara Bali) - Warga Desa Beraban yang tidak jauh dari Kawasan Obyek Wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, antusias menonton pawai ogoh-ogoh di Lapangan Umum Desa Beraban yang selanjutnya diarak keliling desa adat di daerah itu, Selasa malam.

Pawai ogoh-ogoh yang berlangsung tertib dan lancar itu, dilakukan dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1938 yang berlangsung di Pulau Dewata.

Ketut Mayun (64), seorang warga banjar Batan Buah Kaja, Desa Beraban, Tabanan mengaku sangat kagum dengan berbagai macam ogoh-ogoh yang berwujud raksasa diarak oleh para pemuda dengan penuh semangat.

"Muda-mudi saat ini sangat kreatif membuat ogoh-ogoh bhuta kala itu yang tidak meninggalkan seni dan budaya Bali," ujar Ketut Mayun, seorang pegawai hotel di Kawasan Tanah Lot.

Ia mengatakan ogoh-ogoh yang ditampilkan oleh masing-masing Desa Adat yang ada di Kawasan Tanah Lot, sangat unik dan memilik nilai seni, sehingga membuat dirinya tertarik untuk menonton pawai itu.

Ketut Mayun mengakui situasi jalan di Desa Braban dan sekitar Tanah Lot tidak macet, sehingga untuk mengakses ke lokasi pawai ogoh-ogoh itu sangat mudah.

"Saya melihat pecalang sudah sangat baik mengatur arus lalu lintas, sehingga pelaksanaan malam pengerupukan terlihat lancar dan tertib," ujarnya.

Sintya Dewi, warga Kediri, Tabanan, mengaku pawai ogoh-ogoh tahun ini sangat meriah, sehingga membuatnya sangat senang menonton atraksi itu.

"Saya datang bersama teman untuk menontot atraksi ogoh-ogoh raksasa ini, karena bentuknya sangat kreatif," ujarnya.

Selain menyukai bentuk dan wujud ogoh-ogoh itu, lanjut dia, iring-iringan gamelan yang dimainkan oleh para pemuda sangat kompak dan kreatif.

"Saya sangat terhibur dengan pawai ogoh-ogoh yang ditampilkan di Kawasan Obyek Wisata Tanah Lot. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016