Jakarta (Antara Bali) - Konsulat Kehormatan RI di Kota Ramallah, Palestina, akan diresmikan pada 13 Maret, hanya berselang satu minggu setelah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Kerja sama Organisasi Islam di Jakarta, 6-7 Maret,
"Tanggalnya sudah ditentukan yakni 13 Maret 2016. Setelah KTT OKI, Ibu Retno akan berkunjung ke Ramallah untuk meresmikan konsulat kehormatan tersebut," ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam.
Pemerintah Palestina telah memilih satu dari beberapa kandidat konsul yang diajukan oleh pemerintah Indonesia, namun Fariz menolak menyebutkan nama konsul jenderal yang kabarnya seorang perempuan tersebut.
Menurut dia, pembukaan Konsulat Kehormatan RI di Ramallah tidak hanya akan mempererat hubungan bilateral kedua negara tetapi juga membawa berbagai manfaat dalam kerja sama perdagangan, investasi, dan akan pariwisata.
"Selain itu, keberadaan konsulat kehormatan membantu proses pemahaman tentang kondisi terkini yang terjadi di Palestina. Kami sangat bahagia menyambut berkibarnya bendera Indonesia di Ramallah," tutur Dubes Fariz.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan pembukaan konsulat kehormatan tersebut merupakan salah satu langkah menuju representasi utuh Indonesia di Ramallah, selain dukungan lain berupa kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB OKI ke-5.
Melalui konferensi tersebut, Indonesia ingin mengembalikan isu Palestina dan Al-Quds Al-Syarif ke "radar dunia".
"Isu Palestina yang sekarang belum terselesaikan harus kembali ke radar perhatian dunia. Oleh karena itu KTT ini sangat penting artinya," kata Menlu Retno. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Tanggalnya sudah ditentukan yakni 13 Maret 2016. Setelah KTT OKI, Ibu Retno akan berkunjung ke Ramallah untuk meresmikan konsulat kehormatan tersebut," ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam.
Pemerintah Palestina telah memilih satu dari beberapa kandidat konsul yang diajukan oleh pemerintah Indonesia, namun Fariz menolak menyebutkan nama konsul jenderal yang kabarnya seorang perempuan tersebut.
Menurut dia, pembukaan Konsulat Kehormatan RI di Ramallah tidak hanya akan mempererat hubungan bilateral kedua negara tetapi juga membawa berbagai manfaat dalam kerja sama perdagangan, investasi, dan akan pariwisata.
"Selain itu, keberadaan konsulat kehormatan membantu proses pemahaman tentang kondisi terkini yang terjadi di Palestina. Kami sangat bahagia menyambut berkibarnya bendera Indonesia di Ramallah," tutur Dubes Fariz.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan pembukaan konsulat kehormatan tersebut merupakan salah satu langkah menuju representasi utuh Indonesia di Ramallah, selain dukungan lain berupa kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB OKI ke-5.
Melalui konferensi tersebut, Indonesia ingin mengembalikan isu Palestina dan Al-Quds Al-Syarif ke "radar dunia".
"Isu Palestina yang sekarang belum terselesaikan harus kembali ke radar perhatian dunia. Oleh karena itu KTT ini sangat penting artinya," kata Menlu Retno. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016