Singaraja (Antara Bali) - Puluhan spanduk bergambar wajah Bendahara Partai PDIP Bali, Dewa Sukrawan kini banyak bertebaran di pinggir jalan protokol Kota Singaraja, Buleleng.
Pantauan Antara, Kamis spanduk berukuran 4x1 meter itu terdiri dari tiga kolom. Kolom sebelah kiri berlatarbelakang warna putih bertuliskan Sahabat Sukrawan Independent 17. Di kolom tengah berlatar merah dengan ukuran lebih besar tertulis "Rahajeng Nyanggra Rahina Agung Catur Brata Penyepian Tahun Caka 1938". Sedangkan di bagian kanan terpampang wajah politisi PDIP itu.
"Sampai sekarang saya belum pernah bertemu mereka (Sahabat Sukrawan). Saya tidak tahu dan saya juga kaget saja lihat seperti itu," kata Dewa Sukrawan.
Ia menjelaskan, pihaknya tetap mengapresiasi upaya komunitas yang mengatasnamakan Sahabat Sukrawan itu yang ingin mengusungnya sebagai Calon Bupati Buleleng dalam Pilkada 2017 melalui jalur independent.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya kini masih melihat perkembangan situasi politik di Buleleng, dan tidak menutup kemungkinan untuk maju dalam Pilkada 2017.
"Kalau saya wajar-wajar saja mereka buat seperti itu. Saya harus lihat dulu seperti apa nanti, kalau mendapat banyak simpati dari masyarakat dan harus saja maju, ya saya akan maju. Tapi kalau tidak, ya buat apa saya maju," ujarnya.
Ia juga masih harus perlu mengenal lebih jauh komunitas Sahabat Sukrawan ini. "Saya harus lihat tulus tidak sahabat ini, kalau memang tulus nanti mari jalan sama-sama," ucapnya.
Baginya terbentuknya komunitas Sahabat Sukrawan merupakan satu bentuk kreativitas anak muda. Mereka yang menginginkan Sukrawan untuk menjadi orang nomor satu di Buleleng.
Meski mengaku belum saling mengenal dengan Sahabat Sukrawan, ia tidak ingin komunitas itu mendapatkan intimidasi dari siapapun karena berniat mendorongnya menjadi bupati. Baginya keberadaan komunitas ini merupakan bagian dari bentuk demokrasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pantauan Antara, Kamis spanduk berukuran 4x1 meter itu terdiri dari tiga kolom. Kolom sebelah kiri berlatarbelakang warna putih bertuliskan Sahabat Sukrawan Independent 17. Di kolom tengah berlatar merah dengan ukuran lebih besar tertulis "Rahajeng Nyanggra Rahina Agung Catur Brata Penyepian Tahun Caka 1938". Sedangkan di bagian kanan terpampang wajah politisi PDIP itu.
"Sampai sekarang saya belum pernah bertemu mereka (Sahabat Sukrawan). Saya tidak tahu dan saya juga kaget saja lihat seperti itu," kata Dewa Sukrawan.
Ia menjelaskan, pihaknya tetap mengapresiasi upaya komunitas yang mengatasnamakan Sahabat Sukrawan itu yang ingin mengusungnya sebagai Calon Bupati Buleleng dalam Pilkada 2017 melalui jalur independent.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya kini masih melihat perkembangan situasi politik di Buleleng, dan tidak menutup kemungkinan untuk maju dalam Pilkada 2017.
"Kalau saya wajar-wajar saja mereka buat seperti itu. Saya harus lihat dulu seperti apa nanti, kalau mendapat banyak simpati dari masyarakat dan harus saja maju, ya saya akan maju. Tapi kalau tidak, ya buat apa saya maju," ujarnya.
Ia juga masih harus perlu mengenal lebih jauh komunitas Sahabat Sukrawan ini. "Saya harus lihat tulus tidak sahabat ini, kalau memang tulus nanti mari jalan sama-sama," ucapnya.
Baginya terbentuknya komunitas Sahabat Sukrawan merupakan satu bentuk kreativitas anak muda. Mereka yang menginginkan Sukrawan untuk menjadi orang nomor satu di Buleleng.
Meski mengaku belum saling mengenal dengan Sahabat Sukrawan, ia tidak ingin komunitas itu mendapatkan intimidasi dari siapapun karena berniat mendorongnya menjadi bupati. Baginya keberadaan komunitas ini merupakan bagian dari bentuk demokrasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016