Denpasar (Antara Bali) - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Bali menyiapkan rekayasa lalu lintas pada saat "Pengerupukan" atau sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

"Kami akan berkoordinasi dengan satuan wilayah, di masing-masing satuan wilaya sudah ada prosedur tetapnya," kata Kepala Sub-Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polda Bali, Ajun Komisaris Besar Putu Dedy Ujiana ditemui usai pelatihan awak angkutan di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.

Polisi, lanjut dia, akan memberikan prioritas perhatian pada sejumlah titik di kawasan tertentu yang menjadi sentra keramaian saat Pengerupukan.

"Yang menuju dan dari posisi itu akan kami rekayasa. Pasti akan ada peralihan arus lalu lintas," imbuh mantan Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Denpasar itu.

Selain peralihan arus lalu lintas, pihaknya juga akan melakukan buka tutup arus kendaraan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi di lapangan.

Di Kota Denpasar, di setiap perempatan jalan di sejumlah titik dipastikan akan diramaikan dengan kegiatan upacara dan dilanjutkan dengan pawai "ogoh-ogoh" atau patung raksasa menyimbolkan sifat buruk.

Beberapa titik keramaian di Denpasar itu di antaranya kawasan Catur Muka Lapangan Puputan Badung dan di perempatan Tohpati.

Sehari menjelang Nyepi atau Pengerupukan, umat Hindu menggelar ritual "Tawur Kesanga" dengan mengadakan ritual "mecaru" atau penyucian alam semesta dari pengaruh negatif.

Sore harinya dilanjutkan dengan pawai ogoh-ogoh yang melambangkan sifat buruk Bhutakala yang harus dieliminasi menyambut Tahun Baru Caka 1938. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016