Denpasar (Antara bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali merencanakan untuk melakukan relokasi terhadap pedagang Pasar Badung akibat musibah kebakaran yang melanda pasar berlantai empat, namun para pedagang kebanyakan menolaknya.
Berbagai alasan disampaikan para pedagang, jika mereka direlokasi ke luar pasar Badung.
Putu Gunawan, seorang pedagang mengaku, pascaperistiwa kebakaran yang menghanguskan lebih dari seribu kioas, dirinya bersama teman-teman sesama pedagang masih bingung untuk berbuat apa untuk melanjutkan usaha yang sudah bertahun-tahun digeluti di pasar tersebut.
"Dari kejadian ini kami mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, untuk membangun usaha lagi juga kami bingung, sudah kehabisaan modal, dimana lagi kami cari nafkah," keluhnya.
Sementara Erawati, pedagang lainnya menambahkan, memang mendengar rencana ada relokasi pascakebakaran, namun hal tersebut belum sempat dibicarakan secara rinci dengan para pedagang.
"Kalau ada relokasi saya akan menolak dan memilih untuk bertahan di pasar ini, karena sudah tidak punya tempat lain," ujarnya.
Khawatiran sejumlah pedagang tidak hanya soal relokasi namun jika mereka dipindahkan maka yang ditakutkan adalah, jika lapak atau kios yang mereka tempati dialihkan kepada orang lain.
Akibat musibah kebakaran di Pasar Badung yang terjadi pada Senin (29/2) setidaknya 1.683 kios dan lapak ludes terbakar. Penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui pasti karena tim labfor masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang memimpin rapat menyepakati menyiapkan tiga opsi untuk relokasi pedagang, yakni bekas pasar swalayan Tiara Grosir, Pasar Loak di Jalan Gunung Agung dan lapangan parkir Kompyang Sujana.
Jaya Negara yang didampingi Sekda Pemkot Denpasar Rai Iswara menambahkan untuk memberikan informasi yang jelas kepada para pedagang akan dibuat posko pengaduan bagi para pedagang. Dan diimbau kepada para pedagang agar tidak resah.
"Saya mengimbau kepada para pedagang agar tidak resah pascakebakaran ini, dan tidak terhasut akan isu-isu beredar terkait penyebab terjadinya kebakaran. Biarkan para aparat kepolisian yang bekerja untuk menyelidiki serta mengetahui penyebab terjadinya kebakaran," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Berbagai alasan disampaikan para pedagang, jika mereka direlokasi ke luar pasar Badung.
Putu Gunawan, seorang pedagang mengaku, pascaperistiwa kebakaran yang menghanguskan lebih dari seribu kioas, dirinya bersama teman-teman sesama pedagang masih bingung untuk berbuat apa untuk melanjutkan usaha yang sudah bertahun-tahun digeluti di pasar tersebut.
"Dari kejadian ini kami mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah, untuk membangun usaha lagi juga kami bingung, sudah kehabisaan modal, dimana lagi kami cari nafkah," keluhnya.
Sementara Erawati, pedagang lainnya menambahkan, memang mendengar rencana ada relokasi pascakebakaran, namun hal tersebut belum sempat dibicarakan secara rinci dengan para pedagang.
"Kalau ada relokasi saya akan menolak dan memilih untuk bertahan di pasar ini, karena sudah tidak punya tempat lain," ujarnya.
Khawatiran sejumlah pedagang tidak hanya soal relokasi namun jika mereka dipindahkan maka yang ditakutkan adalah, jika lapak atau kios yang mereka tempati dialihkan kepada orang lain.
Akibat musibah kebakaran di Pasar Badung yang terjadi pada Senin (29/2) setidaknya 1.683 kios dan lapak ludes terbakar. Penyebab kebakaran hingga kini belum diketahui pasti karena tim labfor masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara yang memimpin rapat menyepakati menyiapkan tiga opsi untuk relokasi pedagang, yakni bekas pasar swalayan Tiara Grosir, Pasar Loak di Jalan Gunung Agung dan lapangan parkir Kompyang Sujana.
Jaya Negara yang didampingi Sekda Pemkot Denpasar Rai Iswara menambahkan untuk memberikan informasi yang jelas kepada para pedagang akan dibuat posko pengaduan bagi para pedagang. Dan diimbau kepada para pedagang agar tidak resah.
"Saya mengimbau kepada para pedagang agar tidak resah pascakebakaran ini, dan tidak terhasut akan isu-isu beredar terkait penyebab terjadinya kebakaran. Biarkan para aparat kepolisian yang bekerja untuk menyelidiki serta mengetahui penyebab terjadinya kebakaran," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016