Negara (Antara Bali) - Dua warga Desa Pengeragoan, Kabupaten Jembrana menderita kerugian sekitar Rp100 juta akibat musibah tanah longsor.
Data yang dihimpun di Polres Jembrana, Selasa menyebutkan, bencana di Dusun Mengenu Anyar ini terjadi Selasa sekitar pukul 04.00 wita dinihari, menyebabkan bangunan senderan milik I Kadek Sukarya longsor, hingga menimpa sebagian rumah milik I Nengah Sukirta.
"Kami dari kepolisian bersama dengan warga sekitar bergotong-royong, menyingkirkan tanah akibat longsor tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris I Gusti Made Sudarma Putra.
Ia mengatakan, senderan milik Sukarya longsor sepanjang 18 meter, karena posisinya yang lebih rendah, rumah Sukirta tertimpa longsoran tersebut menyebabkan kerusakan bagian belakang rumah serta atapnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Data yang dihimpun di Polres Jembrana, Selasa menyebutkan, bencana di Dusun Mengenu Anyar ini terjadi Selasa sekitar pukul 04.00 wita dinihari, menyebabkan bangunan senderan milik I Kadek Sukarya longsor, hingga menimpa sebagian rumah milik I Nengah Sukirta.
"Kami dari kepolisian bersama dengan warga sekitar bergotong-royong, menyingkirkan tanah akibat longsor tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris I Gusti Made Sudarma Putra.
Ia mengatakan, senderan milik Sukarya longsor sepanjang 18 meter, karena posisinya yang lebih rendah, rumah Sukirta tertimpa longsoran tersebut menyebabkan kerusakan bagian belakang rumah serta atapnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016