Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan kegiatan strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2016 dengan total Rp3,04 triliun.
"Selalu saya sampaikan fokus pada pangan, fokus pada energi. Untuk menuju ke sana infrastruktur dibangun ya karena di depan nanti energi dan pangan akan menjadi rebutan. Akan menjadi persaingan," kata Jokowi dalam sambutannya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin pagi.
Oleh karena itu, jelas Presiden, pemerintah perlu fokus untuk membangun kekuatan di bidang energi terutama pada saat harga minyak dunia sedang turun.
Presiden menambahkan Kementerian ESDM perlu berkoodinasi bersama perusahaan BUMN seperti Pertamina untuk memenuhi stok di saat harga minyak merosot.
Dia menekankan stok minyak mentah perlu dibeli agar harga minyak dalam negeri stabil ketika nilai minyak dunia melonjak.
"Stok kita paling tidak sudah kita mempunyai sehingga strategi besar bisnis itu juga harus dirancang dengan baik. Jangan sampai ada yang tidak berpikiran harga sangat murah seperti ini tidak ada yang beli," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengundang investor dalam dan luar negeri untuk membangun kilang minyak di Tanah Air.
Dia mengingatkan kementerian terkait dan perusahaan BUMN untuk membangun kilang atau memperbaiki kilang sudah ada untuk menyimpan persediaan minyak.
"Saya sampaikan kepada menteri tahun ini harus sudah diputuskan kilang harus dibangun. Negara manapun yang punya 'crude oil' silakan bangun buat stok di sini sehingga rantai pasokan kita tidak terlalu panjang," tegas Presiden.
Dalam penandatanganan kegiatan strategis 2016 Kementerian ESDM tersebut, beberapa proyek yang akan dibangun antara pembangunan pipa gas untuk rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan serta sejumlah pembangkit listrik di Indonesia bagian timur. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Selalu saya sampaikan fokus pada pangan, fokus pada energi. Untuk menuju ke sana infrastruktur dibangun ya karena di depan nanti energi dan pangan akan menjadi rebutan. Akan menjadi persaingan," kata Jokowi dalam sambutannya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin pagi.
Oleh karena itu, jelas Presiden, pemerintah perlu fokus untuk membangun kekuatan di bidang energi terutama pada saat harga minyak dunia sedang turun.
Presiden menambahkan Kementerian ESDM perlu berkoodinasi bersama perusahaan BUMN seperti Pertamina untuk memenuhi stok di saat harga minyak merosot.
Dia menekankan stok minyak mentah perlu dibeli agar harga minyak dalam negeri stabil ketika nilai minyak dunia melonjak.
"Stok kita paling tidak sudah kita mempunyai sehingga strategi besar bisnis itu juga harus dirancang dengan baik. Jangan sampai ada yang tidak berpikiran harga sangat murah seperti ini tidak ada yang beli," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengundang investor dalam dan luar negeri untuk membangun kilang minyak di Tanah Air.
Dia mengingatkan kementerian terkait dan perusahaan BUMN untuk membangun kilang atau memperbaiki kilang sudah ada untuk menyimpan persediaan minyak.
"Saya sampaikan kepada menteri tahun ini harus sudah diputuskan kilang harus dibangun. Negara manapun yang punya 'crude oil' silakan bangun buat stok di sini sehingga rantai pasokan kita tidak terlalu panjang," tegas Presiden.
Dalam penandatanganan kegiatan strategis 2016 Kementerian ESDM tersebut, beberapa proyek yang akan dibangun antara pembangunan pipa gas untuk rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan serta sejumlah pembangkit listrik di Indonesia bagian timur. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016