Singaraja (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali mengatakan banyak ditemukan sumber mata air panas dari belerang di wilayah Buleleng bagian barat dengan berbagai intensitas debit air.

"Ada yang besar dan ada pula yang hanya berdebit kecil," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, I Ketut Yasa di Singaraja, Minggu.

Menurut dia, wilayah Buleleng bagian barat meliputi Kecamatan Gerokgak dan sekitarnya merupakan daerah vulkanik sehingga menyimpan air belerang dalam jumlah cukup banyak.

Yasa menjelaskan, di wilayah objek wisata Pemuteran, Desa Banyupoh dan wilayah lain di sebelah timur terdapat beberapa titik mata air panas digunakan untuk berbagai kebutuhan.

"Salah satu di desa Pemuteran digunakan sebagai daya tarik objek wisata dengan menyediakan kolam-kolam bagi wisatawan yang datang ke wilayah itu," katanya.

Sementara itu, terkait penemuan sumber air panas yang mengeluarkan asap putih di Desa Banyupoh, BPBD akan segera berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buleleng.

"Setelah mendapatkan laporan dari kepala desa setempat dan sudah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan sementara, apakah berbahaya atau tidak," ujar dia.

Dari hasil laporan anggota BPBD menunjukkan bahwa sumber air tersebut berasal dari lubang kecil terlokasi di salah satu rumah warga dimana mengeluarkan air panas dengan debit air relatif kecil. "Jadi, asumsi sementara tidak membahayakan," imbuhnya.

Dikatakan, pihaknya belum berani memastikan apakah air itu mengandung belerang atau jenis air panas sumber lain. "Kami belum berani memastikan akan diselidiki lebih intensif lagi nanti," imbuhnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016