Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengajak seluruh masyarakat untuk membangun perkotaan secara bersama-sama, sehingga kesejahteraan warga akan dapat tercapai.
"Kita harus punya komitmen bersama-sama untuk membangun Kota Denpasar," katanya, saat memberikan sambutan pada sosialisasi Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) di Denpasar, Kamis.
Ia berharap setiap masyarakat menjadikan "Denpasar Rumahku", sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak mulai dari kesehatan, pendidikan sampai pada kebahagiaan.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan menciptakan generasi yang lebih dari tahun ke tahun. Artinya harus mempunyai program kerja yang nyata terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Sekarang ini setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) wajib membuat program untuk anak-anak.
APSAI diharapkan membuat program nyata tentang anak. Rai Mantra berharap tahun ini anak-anak di Denpasar telah memiliki identitas seperti kartu tanda penduduk (KTP) anak. Pendataan anak ini sangat penting untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari kesehatan sampai pada pendidikan.
Rai Mantra juga menekankan agar anak-anak di Denpasar mendapatkan perhatian yang layak sehingga mereka tumbuh berkembang dengan baik. Contohnya, untuk "sekolah pasar" di Pasar Badung diharapkan dapat memberikan pendidikan bagi anak-anak yang orang tuanya bekerja di pasar tersebut.
"Saya harapkan di dalam waktu enam bulan penanganan pendidikan anak-anak pasar untuk kejar paket bisa tuntas,"ujarnya.
Bila terbentur dengan dana, Rai Mantra berharap keterlibatan APSAI untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dan diharapkan berperan aktif dalam memfasilitasi kebutuhan anak-anak di Kota Denpasar. Pemenuhan kebutuhan anak merupakan tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah.
"Dengan keterlibatan APSAI menjadi `partnership` antara pemerintah tentunya dapat memenuhi kebutuhan anak di Kota Denpasar lebih cepat," katanya.
Sekretaris Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Anak Agung Ngurah Made Wijaya mengatakan, sosialisasi APSAI untuk mewujudkan kota ramah anak di Kota Denpasar. Sosialisasi ini melibatkan SKPD dan para pengusaha yang ada di Kota Denpasar.
Ketua APSAI Pusat Luhur Budijarso mengatakan permasalahan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama salah satunya APSAI.
Untuk itu APSAI telah memperjuangkan hak-hak anak melalui 3P yaitu "policy" (kebijakan) bagaimana perusahaan membuat kebijakan untuk karyawan seperti menyediakan ruang menyusui serta ruang bermain anak, dan bagimana membuat program melalui CSR (corporate sosial responsibility) yang dibutuhkan oleh anak.
Budijarso menambahkan Pemerintah Kota Denpasar sangat komitmen mewujudkan kota layak anak. Untuk itu perlu ada dukungan dari semua pihak termasuk para pengusaha dalam mewujudkan hal tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kita harus punya komitmen bersama-sama untuk membangun Kota Denpasar," katanya, saat memberikan sambutan pada sosialisasi Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) di Denpasar, Kamis.
Ia berharap setiap masyarakat menjadikan "Denpasar Rumahku", sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak mulai dari kesehatan, pendidikan sampai pada kebahagiaan.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan menciptakan generasi yang lebih dari tahun ke tahun. Artinya harus mempunyai program kerja yang nyata terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Sekarang ini setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) wajib membuat program untuk anak-anak.
APSAI diharapkan membuat program nyata tentang anak. Rai Mantra berharap tahun ini anak-anak di Denpasar telah memiliki identitas seperti kartu tanda penduduk (KTP) anak. Pendataan anak ini sangat penting untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari kesehatan sampai pada pendidikan.
Rai Mantra juga menekankan agar anak-anak di Denpasar mendapatkan perhatian yang layak sehingga mereka tumbuh berkembang dengan baik. Contohnya, untuk "sekolah pasar" di Pasar Badung diharapkan dapat memberikan pendidikan bagi anak-anak yang orang tuanya bekerja di pasar tersebut.
"Saya harapkan di dalam waktu enam bulan penanganan pendidikan anak-anak pasar untuk kejar paket bisa tuntas,"ujarnya.
Bila terbentur dengan dana, Rai Mantra berharap keterlibatan APSAI untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dan diharapkan berperan aktif dalam memfasilitasi kebutuhan anak-anak di Kota Denpasar. Pemenuhan kebutuhan anak merupakan tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah.
"Dengan keterlibatan APSAI menjadi `partnership` antara pemerintah tentunya dapat memenuhi kebutuhan anak di Kota Denpasar lebih cepat," katanya.
Sekretaris Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Anak Agung Ngurah Made Wijaya mengatakan, sosialisasi APSAI untuk mewujudkan kota ramah anak di Kota Denpasar. Sosialisasi ini melibatkan SKPD dan para pengusaha yang ada di Kota Denpasar.
Ketua APSAI Pusat Luhur Budijarso mengatakan permasalahan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama salah satunya APSAI.
Untuk itu APSAI telah memperjuangkan hak-hak anak melalui 3P yaitu "policy" (kebijakan) bagaimana perusahaan membuat kebijakan untuk karyawan seperti menyediakan ruang menyusui serta ruang bermain anak, dan bagimana membuat program melalui CSR (corporate sosial responsibility) yang dibutuhkan oleh anak.
Budijarso menambahkan Pemerintah Kota Denpasar sangat komitmen mewujudkan kota layak anak. Untuk itu perlu ada dukungan dari semua pihak termasuk para pengusaha dalam mewujudkan hal tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016