Denpasar (Antara Bali) - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta usai dilantik oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengagendakan akan memimpin apel dengan jajaran birokrasi di Kabupaten Badung pada 18 Februari 2016.
"Setelah serah terima hari ini, kami sudah mulai kerja. Besok, kami upacara. Sebagai bupati badung yang baru, selaku pembina aparatur sipil negara, saya akan memberikan pengarahan secara umum. Intinya kami sudah siap bergerak di Kabupaten Badung," kata Giri Prasta usai dilantik menjadi Bupati Badung periode 2016-2021, di Denpasar, Rabu.
Dia berpandangan tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan dengan lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, meskipun baru menduduki jabatan sebagai bupati karena berbekal pengalaman menjadi Ketua DPRD Badung.
Menurut dia, dari pengalamannya itu dapat menjadi bekal juga untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Badung.
Terkait pentingnya koordinasi dalam melaksanakan pemerintahan yang disampaikan oleh Gubernur Bali, Giri Prasta sependapat. "Ketika kita sebagai bupati, kita wajib melakukan komunikasi, dan sinergi. Untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Badung, koordiinasi dan sinergi itu penting," ucap Giri Prasta.
Pandangan senada disampaikan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya yang juga baru dilantik. Menurut dia, koordinasi sangat penting dengan pemerintah provinsi.
Dia berharap Pemerintah Provinsi Bali sering-sering mengadakan koordinasi, meskipun dalam suasana yang tidak terlalu formal.
"Langkah awal informal dulu, coffee morning, duduk bersama, bercerita dan lain-lain. Sehingga kesannya hubungan antara provinsi dan kabupaten betul-betul dilihat harmonis oleh masyarakat," kata Sanjaya.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengatakan terkait dengan koordinasi dengan pemerintah provinsi, pihaknya tidak melihat siapapun pimpinan yang di provinsi, tetap akan berkoordinasi dengan baik.
"Dari partai apapun itu, setelah kami dilantik, kami meninggalkan hal semacam itu. Kami mengemban tugas dari masyarakat. Partai apapun yang ada di masyarakat, tetap kami akan mengayomi masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melantik enam pasangan calon bupati/wali kota. Empat pasangan berstatus petahana (incumbent) yakni IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Kota Denpasar), Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Kabupaten Bangli), I Putu Artha-Kembang Hartawan (Jembrana), dan Ni Putu Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya (Tabanan).
Sedangkan dua kabupaten, dipimpin oleh wajah baru yakni I Gusti Ayu Mas Sumatri-Wayan Artha Dipa (Kabupaten Karangasem) dan I Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (Kabupaten Badung). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Setelah serah terima hari ini, kami sudah mulai kerja. Besok, kami upacara. Sebagai bupati badung yang baru, selaku pembina aparatur sipil negara, saya akan memberikan pengarahan secara umum. Intinya kami sudah siap bergerak di Kabupaten Badung," kata Giri Prasta usai dilantik menjadi Bupati Badung periode 2016-2021, di Denpasar, Rabu.
Dia berpandangan tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan dengan lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, meskipun baru menduduki jabatan sebagai bupati karena berbekal pengalaman menjadi Ketua DPRD Badung.
Menurut dia, dari pengalamannya itu dapat menjadi bekal juga untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Badung.
Terkait pentingnya koordinasi dalam melaksanakan pemerintahan yang disampaikan oleh Gubernur Bali, Giri Prasta sependapat. "Ketika kita sebagai bupati, kita wajib melakukan komunikasi, dan sinergi. Untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Badung, koordiinasi dan sinergi itu penting," ucap Giri Prasta.
Pandangan senada disampaikan Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya yang juga baru dilantik. Menurut dia, koordinasi sangat penting dengan pemerintah provinsi.
Dia berharap Pemerintah Provinsi Bali sering-sering mengadakan koordinasi, meskipun dalam suasana yang tidak terlalu formal.
"Langkah awal informal dulu, coffee morning, duduk bersama, bercerita dan lain-lain. Sehingga kesannya hubungan antara provinsi dan kabupaten betul-betul dilihat harmonis oleh masyarakat," kata Sanjaya.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengatakan terkait dengan koordinasi dengan pemerintah provinsi, pihaknya tidak melihat siapapun pimpinan yang di provinsi, tetap akan berkoordinasi dengan baik.
"Dari partai apapun itu, setelah kami dilantik, kami meninggalkan hal semacam itu. Kami mengemban tugas dari masyarakat. Partai apapun yang ada di masyarakat, tetap kami akan mengayomi masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melantik enam pasangan calon bupati/wali kota. Empat pasangan berstatus petahana (incumbent) yakni IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Kota Denpasar), Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Kabupaten Bangli), I Putu Artha-Kembang Hartawan (Jembrana), dan Ni Putu Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya (Tabanan).
Sedangkan dua kabupaten, dipimpin oleh wajah baru yakni I Gusti Ayu Mas Sumatri-Wayan Artha Dipa (Kabupaten Karangasem) dan I Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa (Kabupaten Badung). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016