Jakarta (Antara Bali) - Air susu ibu, susu sapi dan susu kambing telah
lazim dikonsumsi, bagaimana dengan susu kuda atau unta?
Pakar gizi Emilia Achmadi mengatakan susu yang diperah dari kuda dan
unta boleh-boleh saja dikonsumsi manusia, hanya saja kadar gulanya
relatif lebih tinggi ketimbang susu dari mamalia lain.
"Karena didesain untuk sumber energi mereka, kuda kerjanya lari, sementara unta angkat barang," kata Emilia di Jakarta, Selasa.
Sebagai perbandingan, dalam segelas susu sapi terdapat 13 gram karbohidrat, air susu ibu 17 gram, susu kambing 11 gram, susu kuda 17,2 gram dan susu unta 20 gram.
Dia mengatakan, air susu ibu tetap merupakan pilihan sempurna bagi manusia karena nutrisinya paling mudah diserap tubuh. Emilia juga meluruskan salah kaprah mengenai susu yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, seperti susu kedelai atau soya.
"Susu itu cairan putih yang diproduksi kelenjar mamalia," tegasnya. Maka, istilah yang tepat adalah ekstraksi soya. Minuman tersebut memang punya kandungan kalsium, namun jumlahnya hanya sepertiga dibandingkan susu sapi.
Di sisi lain, protein dari ekstraksi soya lebih tinggi ketimbang susu sapi. "Tapi manusia lebih bisa mengolah protein dari hewan, kalo proses mengolah protein tumbuhan lebih susah," tuturnya.
Emilia juga mengingatkan seluruh kalangan usia harus mengonsumsi susu.
"Kultur Indonesia mengajarkan kita percaya susu minuman anak-anak," keluhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Karena didesain untuk sumber energi mereka, kuda kerjanya lari, sementara unta angkat barang," kata Emilia di Jakarta, Selasa.
Sebagai perbandingan, dalam segelas susu sapi terdapat 13 gram karbohidrat, air susu ibu 17 gram, susu kambing 11 gram, susu kuda 17,2 gram dan susu unta 20 gram.
Dia mengatakan, air susu ibu tetap merupakan pilihan sempurna bagi manusia karena nutrisinya paling mudah diserap tubuh. Emilia juga meluruskan salah kaprah mengenai susu yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, seperti susu kedelai atau soya.
"Susu itu cairan putih yang diproduksi kelenjar mamalia," tegasnya. Maka, istilah yang tepat adalah ekstraksi soya. Minuman tersebut memang punya kandungan kalsium, namun jumlahnya hanya sepertiga dibandingkan susu sapi.
Di sisi lain, protein dari ekstraksi soya lebih tinggi ketimbang susu sapi. "Tapi manusia lebih bisa mengolah protein dari hewan, kalo proses mengolah protein tumbuhan lebih susah," tuturnya.
Emilia juga mengingatkan seluruh kalangan usia harus mengonsumsi susu.
"Kultur Indonesia mengajarkan kita percaya susu minuman anak-anak," keluhnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016