Singaraja (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng, Bali akan melibatkan arkeolog Balai Pelestarian dan Cagar Budaya Provinsi Bali untuk meneliti situs batu tua di Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu.

"Bukan hanya itu saja, kami juga berencana melibatkan kalangan sejarawan dan akademisi dari Universitas Udayana atau Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja," kata Kepala Disbudpar Buleleng, Gede Suyasa di Singaraja, Selasa.

Menurut dia, langkah pertama Disbudpar segera akan menyurati Balai Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Gianyar dalam upaya meninjau temuan masyarakat terhadap batu balok prasejarah itu.

"Kami buatkan surat kepada balai atas temuan batu balok diduga peninggalan zaman megalitikum itu dan untuk ditentukan jadwal peninjauan. Berikutnya kami menawarkan arkeolog dan sejarawan yang mana diminta meninjau ke lapangan baik Unud atau Undiksha," pungkasnya.

Penelitian melibatkan arkeolog dan sejarawan kata Suyasa bertujuan mengetahui asal usul batu balok diduga berasal dari peninggalan zaman purbakala tersebut.

Dikatakan, pihaknya segera akan melakukan pencatatan berdasar pada temuan bukti, dimana memang selama ini Bali Utara memiliki benda peninggalan zaman prasejarah bernilai tinggi.

"Pencatatan temuan prasejarah akan kami lakukan. Soal usulan penetapan temuan benda prasejarah menjadi cagar budaya, itu hanya bisa ditetapkan Pemkab Buleleng melalui Disbudpar Buleleng," papar Suyasa.

Selain itu, mantan Kepala Bappeda Buleleng itu juga meminta masyarakat di daerah itu jika mendapati temuan benda-benda peninggalan prasejarah agar melaporkan ke pemerintah.

"Masyarakat kalau menemukan situs atau benda purbakala segera laporkan. Kami dalam hal ini juga berterimakasih banyak kepada media yang memiliki andil besar membantu kami menemukan situs tua seperti itu," katanya.

Di sisi lain, kata dia, selama ini Disbudpar telah mengajukan situs cagar budaya seperti, benda, situs, kawasan, struktur dan bangunan. Sedikitnya terdapat 47 situs diusulkan menjadi cagar budaya, namun baru tiga masuk verifikasi di Balai Pelestarian Cagar Budaya.

Sebelumnya, masyarakat Desa Tinggarsari, Kabupaten Buleleng, Bali menemukan ribuan batu tua berbentuk balok besar berlokasi di wilayah pegunungan desa setempat.

Sejarawan yang juga akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, I Made Pageh MHum mengatakan situs bebatuan berbentuk balok di Desa Tinggarsari, Kabupaten Buleleng diperkirakan dibuat manusia masa prasejarah tepatnya zaman megalitikum. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016