Mangupura (Antara Bali) - Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Badung, Bali, melakukan kunjungan mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan toko modern di daerah itu untuk memantau harga barang agar tidak melonjak menjelang Imlek dan Hari Raya Umat Hindu (Galungan).
"Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan, menekan lonjakan harga agar tidak merugikan konsumen saat membeli barang kebutuhan pokok yang beredar dipasaran," kata Kadisperindag UMKM Badung I Ketut Karpiana di Mangupura, Selasa.
Dalam sidak itu, Diskoperindag bekerja sama dengan BPOM untuk memberikan pembinaan kepada pedagang dan pemilik agar dapat memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen dan masyarakat.
Karpiana menegaskan, sidak tidak hanya menyasar kepada penjualan makanan dan minuman semata, namun juga menyidak toko-toko elektronik yang tidak mempunyai izin dan menjual barang-barangnya yang tidak standar nasional Indonsia (SNI).
"Sidak ini kita pusatkan di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara, namun untuk sidak berikutnya kami akan lakukan di daaerah lain," ujarnya.
Kasi Perlindungan Konsumen Diskoperindag dan UKM Badung I Made Sosiawati menambahkan, tujuan dilakukan sidak tersebut untuk memberikan kenyamanan dan kewaspadaan bagi pemilik usaha dan pedagang agar lebih berhati-hati dalam menerima barang dari distributor.
"Upaya ini kami lakukan karena banyak pedagang yang agak nakal dalam menyuplai barang-barangnya," ujarnya.
Ia mengatakan, sidak pasar tersebut akan dilakukan secara rutin bekerja sama dengan BPOM yang nantinya akan dilakukan pembinaan agar mencari keuntungan tidak merugikan konsumen sehingga masyarakat menjadi nyaman dan aman membeli barang.
Dalam sidak itu, Diskoperindag UMKM dibantu aparat kepolisian, Polisi Pamong Praja yang juga memberikan pembinaan kepada para pedagang dan pemilik usaha super maket maupun mini market.
"Kepada konsumen hendaknya juga harus lebih teliti dalam membeli makanan maupun minuman yang akan dikonsumsi," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan, menekan lonjakan harga agar tidak merugikan konsumen saat membeli barang kebutuhan pokok yang beredar dipasaran," kata Kadisperindag UMKM Badung I Ketut Karpiana di Mangupura, Selasa.
Dalam sidak itu, Diskoperindag bekerja sama dengan BPOM untuk memberikan pembinaan kepada pedagang dan pemilik agar dapat memberikan layanan yang terbaik kepada konsumen dan masyarakat.
Karpiana menegaskan, sidak tidak hanya menyasar kepada penjualan makanan dan minuman semata, namun juga menyidak toko-toko elektronik yang tidak mempunyai izin dan menjual barang-barangnya yang tidak standar nasional Indonsia (SNI).
"Sidak ini kita pusatkan di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara, namun untuk sidak berikutnya kami akan lakukan di daaerah lain," ujarnya.
Kasi Perlindungan Konsumen Diskoperindag dan UKM Badung I Made Sosiawati menambahkan, tujuan dilakukan sidak tersebut untuk memberikan kenyamanan dan kewaspadaan bagi pemilik usaha dan pedagang agar lebih berhati-hati dalam menerima barang dari distributor.
"Upaya ini kami lakukan karena banyak pedagang yang agak nakal dalam menyuplai barang-barangnya," ujarnya.
Ia mengatakan, sidak pasar tersebut akan dilakukan secara rutin bekerja sama dengan BPOM yang nantinya akan dilakukan pembinaan agar mencari keuntungan tidak merugikan konsumen sehingga masyarakat menjadi nyaman dan aman membeli barang.
Dalam sidak itu, Diskoperindag UMKM dibantu aparat kepolisian, Polisi Pamong Praja yang juga memberikan pembinaan kepada para pedagang dan pemilik usaha super maket maupun mini market.
"Kepada konsumen hendaknya juga harus lebih teliti dalam membeli makanan maupun minuman yang akan dikonsumsi," ujarnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016