Denpasar (Antara Bali) - Harga sejumlah kebutuhan pokok di Denpasar, Bali, stabil menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Imlek yang jatuh berbarengan pada minggu pertama Februari 2016.
"Beberapa kebutuhan pokok masih stabil. Kami pantau setiap hari," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi ditemui di sela-sela pasar murah di Pasar Kreneng Denpasar, Jumat.
Sejumlah pedagang yang menjual kebutuhan berkaitan dengan Hari Raya Galungan menjelaskan bahwa harga daging babi di Pasar Kreneng masih stabil mencapai Rp50 ribu per kilogram.
"Harganya masih biasa belum naik. Tetapi biasanya naik H-2 Galungan," kata Komang Eni, pedang daging babi.
Harga daging sapi kualitas satu malah mengalami penurunan sebesar Rp1.000 dari sebelumnya Rp95 ribu kini mencapai Rp94 ribu per kilogram.
Dinas Perdagangan dan Perindutrian mengklaim harga yang berbanding terbalik dengan harga daging sapi di daerah lain yang mengalami kenaikan salah satunya disebabkan karena konsumsi daging tersebut tidak terlalu banyak di Bali.
Pemerintah, lanjut dia, untuk di kawasan Denpasar memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di tiga pasar besar di antaranya Pasar Kreneng, Pasar Badung dan Pasar Nyanggelan.
Sementara itu harga beras medium di Pasar Kreneng dijual dengan harga Rp8.300 per kilogram, harga beras "Putri" mencapai Rp11 ribu per kilogram dan beras C4 Tabanan mencapai Rp10.500 per kilogram.
"Harga beras masih stabil tidak ada kenaikan," kata Kadek Suarto pedagang beras eceran di Pasar Kreneng.
Tak hanya itu, harga minyak curah, lanjut Suarto malah mengalami penurunan dari sebelumnya Rp11 ribu kini menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Sementara itu Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali Ketut Sudikerta menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan upaya operasi pasar dan pasar murah yang menjual sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga.
"Begitu harga naik, maka kami akan menggelar pasar murah menggelontorkan sejumlah komoditas yang harganya naik agar bisa meredam inflasi," kata Wakil Gubernur Bali itu.
Pasar murah dijadwalkan digelar bergilirian di sejumlah sentra pasar di sembilan kabupaten/kota di Bali menjelang momentum hari raya keagamaan.
Ia juga mengharapan upaya tersebut mengantisipasi ulah para spekulan yang kerap bermain menaikkan harga memanfaatkan momentum hari besar keagamaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Beberapa kebutuhan pokok masih stabil. Kami pantau setiap hari," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ni Wayan Kusumawathi ditemui di sela-sela pasar murah di Pasar Kreneng Denpasar, Jumat.
Sejumlah pedagang yang menjual kebutuhan berkaitan dengan Hari Raya Galungan menjelaskan bahwa harga daging babi di Pasar Kreneng masih stabil mencapai Rp50 ribu per kilogram.
"Harganya masih biasa belum naik. Tetapi biasanya naik H-2 Galungan," kata Komang Eni, pedang daging babi.
Harga daging sapi kualitas satu malah mengalami penurunan sebesar Rp1.000 dari sebelumnya Rp95 ribu kini mencapai Rp94 ribu per kilogram.
Dinas Perdagangan dan Perindutrian mengklaim harga yang berbanding terbalik dengan harga daging sapi di daerah lain yang mengalami kenaikan salah satunya disebabkan karena konsumsi daging tersebut tidak terlalu banyak di Bali.
Pemerintah, lanjut dia, untuk di kawasan Denpasar memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di tiga pasar besar di antaranya Pasar Kreneng, Pasar Badung dan Pasar Nyanggelan.
Sementara itu harga beras medium di Pasar Kreneng dijual dengan harga Rp8.300 per kilogram, harga beras "Putri" mencapai Rp11 ribu per kilogram dan beras C4 Tabanan mencapai Rp10.500 per kilogram.
"Harga beras masih stabil tidak ada kenaikan," kata Kadek Suarto pedagang beras eceran di Pasar Kreneng.
Tak hanya itu, harga minyak curah, lanjut Suarto malah mengalami penurunan dari sebelumnya Rp11 ribu kini menjadi Rp10 ribu per kilogram.
Sementara itu Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali Ketut Sudikerta menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan upaya operasi pasar dan pasar murah yang menjual sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga.
"Begitu harga naik, maka kami akan menggelar pasar murah menggelontorkan sejumlah komoditas yang harganya naik agar bisa meredam inflasi," kata Wakil Gubernur Bali itu.
Pasar murah dijadwalkan digelar bergilirian di sejumlah sentra pasar di sembilan kabupaten/kota di Bali menjelang momentum hari raya keagamaan.
Ia juga mengharapan upaya tersebut mengantisipasi ulah para spekulan yang kerap bermain menaikkan harga memanfaatkan momentum hari besar keagamaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016