Jakarta (Antara Bali) - Indonesia berupaya menjaring para penyelam dunia untuk berkunjung ke berbagai titik selam terbaik di Tanah Air dengan berpartisipasi dalam pameran ternama bagi pasar bahari Jerman Boot Düsseldorf, yang berlangsung sejak 23 Januari hingga 31 Januari 2016.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini, strategis untuk pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang ditargetkan sebesar 12 juta wisman tahun ini.

 Kementerian Pariwisata memiliki rencana besar untuk industri pariwisata tanah air," katanya.

Menurut dia, dengan berbagai penghargaan internasional yang diterima Indonesia di awal 2016, baik dari UNWTO maupun dari ASEANTA, pihaknya percaya bahwa Indonesia dapat menarik lebih banyak wisman.

Selain juga mampu meningkatkan perolehan devisa lebih dari Rp12,7 miliar untuk negara.

"Kami juga menargetkan untuk peningkatan jumlah kunjungan turis mancanegara 20 juta di akhir 2019,¿ lanjut Nia.

Pada dua hari pertama pameran sudah menarik 80.120 pengunjung yang memenuhi 17 ruang pameran.

Pameran yang bertema Experience 360° Water Sports menghadirkan yacht mewah dan kapal motor serta kesempatan untuk mencoba diving, kitesurfing, wake-and skimboarding, berlayar, memancing, dan berkano.

Sementara brand Wonderful Indonesia pada pameran itu diharapkannya mampu mengenalkan Indonesia lebih jauh dengan kekayaan alam nusantara, seni dan kerajinan unik, musik, bermacam jenis kuliner nusantara, serta destinasi wisata.

"Dan yang terpenting ialah keramahtamahan masyarakat dari beraneka ragam suku di setiap destinasi pariwisata," katanya.

Kementerian Pariwisata mengantisipasi lonjakan pertumbuhan wisatawan yang mengunjungi Indonesia dari angka 9,4 juta kunjungan di 2014 menjadi 20 juta kunjungan pada 2019.

Untuk mencapai jumlah kunjungan wisman dua kali lipat, pemerintah Indonesia telah membebaskan visa kunjungan bagi warga negara dari 90 negara termasuk Jerman.

Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 105 tahun 2015 untuk menyokong wisata maritim.

Aturan ini memberikan kemudahan bagi yachter memasuki wilayah Indonesia (Clearance Approval for Indonesian Territory - CAIT).

Pihaknya memprediksi kunjungan yachts ke Indonesia akan mencapai angka 5000 yacht di 2019 dan berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 500 juta dolar AS.

Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 121 tahun 2015 tentang pemberian kemudahan bagi wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruise) berbendera asing.

Dengan peraturan ini, "asas cabotage" untuk cruise asing dicabut sehingga kapal asing bisa mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia yaitu Pelabuhan Belawan ¿ Medan (Sumatera Utara), Pelabuhan Tanjung Priok ¿ DKI Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak ¿ Surabaya (JawaTimur), Pelabuhan Benoa Bali, dan pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Dengan aturan tersebut, pemerintah memperkirakan jumlah kunjungan cruise asing ke Indonesia dapat meningkat menjadi 1.000 kunjungan pada 2019 dan menambah pemasukan negara sebesar 300 juta dolar AS. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016