Bandung (Antara Bali) - Presiden Ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) mengaku bangga dan lega atas penganugerahan gelar Doktor
Kehormatan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) diraihnya setelah ia
tidak menjabat sebagai Presiden RI.
"Hal ini (penganugerahan Doktor Kehormatan) membebaskan saya dan ITB dari komentar miring dan cemoohan di balik penganugerahan ini menganggap ada agenda politik tertentu," kata Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum menyampaikan pidato ilmiahnya, di Aula Barat Kampus ITB Kota Bandung, Senin.
Ia mengatakan jika penganugerahan tersebut dilakukan saat dirinya menjabat sebagai Presiden RI maka niat baik dari perguruan tinggi tersebut sering dicurigai oleh pihak-pihak tertentu.
"Namun dengan keadaan saya saat ini (tidak menjabat sebagai presiden) lembaga ini terhindar dari buruk sangka. Dan hingga saat ini tidak mudah untuk menemukan obat mujarab untuk buruk sangka dan berpikir negatif," ujar dia.
Pada Sidang Terbuka ITB tersebut, SBY menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Kontribusi Sains dan Teknologi Terhadap Green Economy dan Pembangunan Berkelanjutan".
Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB Dr Miming Miharja mengatakan penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada SBY tersebut merupakan bentuk penghargaan ITB atas kontribusinya dalam bidang ilmu pengetahuan dan perubahan cara berpikir ke arah pembangunan berkelanjutan.
"Kita tahu bahwa jasa-jasa dan kontribusi Pak SBY baik selama masa kepemimpinannya sebagai Presiden sampai sekarang masih bisa dirasakan. Walaupun sudah tidak Presiden RI tapi kiprahnya baik di dalam dan luar negeri masih banyak," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Hal ini (penganugerahan Doktor Kehormatan) membebaskan saya dan ITB dari komentar miring dan cemoohan di balik penganugerahan ini menganggap ada agenda politik tertentu," kata Susilo Bambang Yudhoyono, sebelum menyampaikan pidato ilmiahnya, di Aula Barat Kampus ITB Kota Bandung, Senin.
Ia mengatakan jika penganugerahan tersebut dilakukan saat dirinya menjabat sebagai Presiden RI maka niat baik dari perguruan tinggi tersebut sering dicurigai oleh pihak-pihak tertentu.
"Namun dengan keadaan saya saat ini (tidak menjabat sebagai presiden) lembaga ini terhindar dari buruk sangka. Dan hingga saat ini tidak mudah untuk menemukan obat mujarab untuk buruk sangka dan berpikir negatif," ujar dia.
Pada Sidang Terbuka ITB tersebut, SBY menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Kontribusi Sains dan Teknologi Terhadap Green Economy dan Pembangunan Berkelanjutan".
Sebelumnya Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB Dr Miming Miharja mengatakan penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada SBY tersebut merupakan bentuk penghargaan ITB atas kontribusinya dalam bidang ilmu pengetahuan dan perubahan cara berpikir ke arah pembangunan berkelanjutan.
"Kita tahu bahwa jasa-jasa dan kontribusi Pak SBY baik selama masa kepemimpinannya sebagai Presiden sampai sekarang masih bisa dirasakan. Walaupun sudah tidak Presiden RI tapi kiprahnya baik di dalam dan luar negeri masih banyak," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016