Gianyar (Antara Bali) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Arya Wedakarna antusias dengan upaya budidaya bambu tabah di lahan tandus Banjar Patas Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Kami selalu mendukung pengembangan ekonomi desa dan meningkatkan ekonomi desa," kata Anggota DPR RI, Arya Wedakarna di Gianyar, Jumat.

Ia mengharapkan desa-desa di Bali mandiri sesuai misi Nawa Cita Presiden Jokowi. Untuk itu memberikan apresiasi terhadap program Pemkab Gianyar yang selalu mendukung dan mengembangkan usaha pertanian.

Kelian Dinas Banjar Patas, I Wayan Balok Suardana menjelaskan, Bambu Tabah di Banjar Patas ditanam warga di lahan seluas 0,8 hektare sekitar 1.000 bibit sejak tiga tahun silam.

Bambu tersebut tumbuh dengan baik, bahkan sudah layak dipanen. Bibit tanaman bambu tabah merupakan bantuan Pemkab Gianyar dengan mengandeng pihak swasta.

Namun pihaknya masih mencari pasar terbaik terkait hasil panen nantinya. Bambu Tabah merupakan bambu yang multi fungsi, disamping berfungsi sebagai bambu secara umum yang muda bisa dipergunakan sebagai sayur dengan rasa enak serta nilai gizi tinggi.

"Tanam Bambu Tabah hanya sekali menanam dan bisa dinikmati lebih dari 100 tahun," imbuhnya.

Pemahaman petani dan warga terkait Bambu Tabah masih minim, sehingga perlu melaksanakan diskusi yang difasilitasi akademisi serta pihak terkait.

Atas hal itu pihaknya mengundang berbagai pihak dan memberikan pemberdayaan ke petani terhadap Bambu Tabah. Kegiatan yang difasilitasi Yayasan Kehati Jakarta, dan berbagai program CSR BUMN dan swasta mengagendakan diskusi pelestarian dan peningkatan ekonomi kerakyatan dan alternatif pariwisata lingkungan.

Kegiatan tersebut diharapkan bisa memberikan pengetahuan ke petani serta warga sekitarnya. Pada acara kunjungan yang difasilitasi Udayana Community Development Program Program (UCDP) juga dilaksanakan diskusi pelestarian dan peningkatan nilai tambah Bambu Tabah untuk pangan serta peningkatan ekonomi kerakyatan dan alternatif pariwisata lingkungan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Putu Artayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016