Singaraja (Antara Bali) - Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng, Bali, mengadakan peninjauan di Bendungan Titab Busungbiu guna menyikapi pemberitaan di media terkait adanya ledakan dan retakan yang sempat menjadi kekhawatiran masyarakat setempat.

"Kami hanya memantau saja karena sebelumnya ada informasi di lapangan bahwa bendungan terbesar di Bali itu meledak," kata Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa, Kamis.

Mangku Budiasa mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, dan bendungan itu bisa terus di pantau oleh Kementerian PU, BWS Bali Penida dan juga dari pemerintah kabupaten.

Selain itu, kata Mangku Budiasa, pihaknya berharap jika memang ada hal-hal yang berkaitan dengan persoalan teknis itu pasti akan disampaikan oleh pengelola bendungan.

Bendungan Titab, kata dia, disamping untuk mengairi irigasi di sawah dan pertanian juga berfungsi untuk penyediaan air baku yang bisa mengairi tiga kecamatan bahkan hingga sampai ke wilayah Jembrana dengan debit sekitar 300 meter kubik per detik.

"Selain juga akan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas sekitar 1,5 mega watt dan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian di Bali bagian utara," katanya.

Sementara itu, Maruli selaku PPK BWS Bali Penida mengatakan, dalam pembangunan waduk tersebut membenarkan adanya dentuman yang diakibatkan oleh udara yang terjebak di dalam pipa saluran "intake" sehingga ketika dialiri air dengan debit yang cukup besar maka otomatis udara yang tadinya terjebak di dalam saluran akan keluar dan mengakibatkan suara dentuman mirip ledakan.

Ia menambahkan, sebelum peristiwa itu terjadi di daerah hulu sempat terjadi hujan deras yang mengakibatkan debit air meningkat secara tiba-tiba.

Bukan hanya itu saja, untuk masalah retakan yang sempat menjadi kekhawatiran warga, diklarifikasi oleh Maruli, bahwa sebenarnya bukan retakan melainkan struktur deletasi yang wajib ada di setiap bangunan beton pada jarak 12 meter dalam rentang yang panjang ini berfungsi untuk meredam retakan ketika terjadi penurunan struktur beton. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016