Denpasar (Antara Bali) - PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung untuk membersihkan sampah di pesisir pantai di kawasan wisata setempat.
Direktur ITDC Edwin Darmasetiawan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin mengatakan kegiatan pembersihan sampah pesisir secara rutin sudah dilakukan oleh petugas. Namun keberadaan sampah tidak bisa dihilang sampai tuntas, karena sampah tersebut terempas oleh gelombang hingga menepi di pantai.
"Gerakan program kebersihan pantai atau `Beach Clean Up` tersebut kami sudah dilakukan pada Jumat (15/1). Namun ke depannya akan secara berkelanjutan dilakukan sehingga lingkungan menjadi bersih," ujarnya.
Ia mengatakan gerakan bersih pantai ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sebagai salah satu program kerja dan aksi nyata mewujudkan komitmen ITDC dalam bidang lingkungan. Tak mengherankan BTDC sebagai pengelola kawasan wisata di bawah ITDC menyabet sejumlah penghargaan lingkungan. Mulai dari penghargaan Kalpataru, Tri Hita Karana, Green Globe serta sejumlah penghargaan lainnya.
Edwin menyadari sebagai daerah pesisir, Nusa Dua tak bisa menolak datangnya sampah kiriman yang rutin datang setiap tahun. Bahkan pihak DKP Badung menyatakan tahun ini yang terparah. Jumlahnya sangat banyak sampah kiriman, baik organik maupun nonorganik mengotori pesisir pantai di Bali, seperti Pantai Kuta dan sekitarnya.
"Gerakan bersih di pesisir pantai kawasan pariwisata Nusa Dua ini untuk membersihkan sampah organik kiriman, sehingga Pantai Nusa Dua tetap bersih dan terjaga keindahnnya," ucapnya.
Edwin mengimbau agar masyarakat makin peduli dan ikut dalam kesadaran menjaga lingkungan. Karena kebersihan lingkungan menjadi skala prioritas dalam menunjang kawasan pariwisata Bali.
Tanpa ada gerakan yang masif dari seluruh komponen dipastikan sampah tersebut akan menjadi bencana bagi lingkungan dan pariwisata. Dengan tindakan pembersihan yang dilakukan, menurut Edwin, volume sampahnya sudah mulai berkurang.
"Kami berharap ke depan persoalan sampah ini makin berkurang dan Bali makin bersih dan hijau," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Direktur ITDC Edwin Darmasetiawan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin mengatakan kegiatan pembersihan sampah pesisir secara rutin sudah dilakukan oleh petugas. Namun keberadaan sampah tidak bisa dihilang sampai tuntas, karena sampah tersebut terempas oleh gelombang hingga menepi di pantai.
"Gerakan program kebersihan pantai atau `Beach Clean Up` tersebut kami sudah dilakukan pada Jumat (15/1). Namun ke depannya akan secara berkelanjutan dilakukan sehingga lingkungan menjadi bersih," ujarnya.
Ia mengatakan gerakan bersih pantai ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sebagai salah satu program kerja dan aksi nyata mewujudkan komitmen ITDC dalam bidang lingkungan. Tak mengherankan BTDC sebagai pengelola kawasan wisata di bawah ITDC menyabet sejumlah penghargaan lingkungan. Mulai dari penghargaan Kalpataru, Tri Hita Karana, Green Globe serta sejumlah penghargaan lainnya.
Edwin menyadari sebagai daerah pesisir, Nusa Dua tak bisa menolak datangnya sampah kiriman yang rutin datang setiap tahun. Bahkan pihak DKP Badung menyatakan tahun ini yang terparah. Jumlahnya sangat banyak sampah kiriman, baik organik maupun nonorganik mengotori pesisir pantai di Bali, seperti Pantai Kuta dan sekitarnya.
"Gerakan bersih di pesisir pantai kawasan pariwisata Nusa Dua ini untuk membersihkan sampah organik kiriman, sehingga Pantai Nusa Dua tetap bersih dan terjaga keindahnnya," ucapnya.
Edwin mengimbau agar masyarakat makin peduli dan ikut dalam kesadaran menjaga lingkungan. Karena kebersihan lingkungan menjadi skala prioritas dalam menunjang kawasan pariwisata Bali.
Tanpa ada gerakan yang masif dari seluruh komponen dipastikan sampah tersebut akan menjadi bencana bagi lingkungan dan pariwisata. Dengan tindakan pembersihan yang dilakukan, menurut Edwin, volume sampahnya sudah mulai berkurang.
"Kami berharap ke depan persoalan sampah ini makin berkurang dan Bali makin bersih dan hijau," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016