Mangupura (Antara Bali) - Kabupaten Badung, Bali, ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat sebagai sentral pembibitan sapi lokal di Bali dari 50 kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih.
"Hal ini dikarenakan Kabupaten Badung memiliki sentral pengembangbiakan sapi lokal di Desa Sobangan, Mengwi, sehingga ke depannya akan menjadi sentra peternakan rakyat (SPR) di Bali," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung, Made Badra, di Badung, Sabtu.
Ia mengakui, komoditas sapi lokal Bali menjadi unggulan di Kabupaten Badung akan terus dilestarikan, sehingga jumlahnya tiap tahun terus bertambah. Hal ini, yang mendapat dukungan langsung dari pemerintah pusat terkait program itu.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, pihaknya meyakini ketersediaan daging sapi di Bali dan disuplai ke berbagai daerah di Indonesia dipastikan akan terpenuhi saat permintaan daginng sapi meningkat menjelang hari raya.
"Untuk tahun ini kita targetkan jumlah sapi yang dikembangbiakkan mencapai 100 ekor per tahunnya, sehingga saat permintaan daging sapi itu meningkat, Kabupaten Badung dapat mensuplai dengan harga yang stabil," katanya.
Oleh sebab itu, dengan adanya dukungan pemerintah pusat melalui program tersebut diharapkan jumlah sapi lokal Bali bertambah dan dapat menekan harga daging sapi apabila melonjak.
"Apabila program ini berhasil pelan-pelan Indonesia khusunya Bali tidak ketergantungan lagi dengan impor daging sapi, yang harganya cukup kompetitif," kata Made Badra.
Ia menambahkan, sejauh ini Kabupaten Badung terus berupaya mengalakkan program pelestararian dan pengembangbiakan sapi lokal Bali agar menajaga ketersediaan daging sapi di daerah itu.
Pihaknya mengakui disentral peternakan sapi lokal Bali yang ada di daerah itu jumlahnya baru 300 ekor sapi indukan, yang diharapkan terus berkembangbiak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Hal ini dikarenakan Kabupaten Badung memiliki sentral pengembangbiakan sapi lokal di Desa Sobangan, Mengwi, sehingga ke depannya akan menjadi sentra peternakan rakyat (SPR) di Bali," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung, Made Badra, di Badung, Sabtu.
Ia mengakui, komoditas sapi lokal Bali menjadi unggulan di Kabupaten Badung akan terus dilestarikan, sehingga jumlahnya tiap tahun terus bertambah. Hal ini, yang mendapat dukungan langsung dari pemerintah pusat terkait program itu.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat, pihaknya meyakini ketersediaan daging sapi di Bali dan disuplai ke berbagai daerah di Indonesia dipastikan akan terpenuhi saat permintaan daginng sapi meningkat menjelang hari raya.
"Untuk tahun ini kita targetkan jumlah sapi yang dikembangbiakkan mencapai 100 ekor per tahunnya, sehingga saat permintaan daging sapi itu meningkat, Kabupaten Badung dapat mensuplai dengan harga yang stabil," katanya.
Oleh sebab itu, dengan adanya dukungan pemerintah pusat melalui program tersebut diharapkan jumlah sapi lokal Bali bertambah dan dapat menekan harga daging sapi apabila melonjak.
"Apabila program ini berhasil pelan-pelan Indonesia khusunya Bali tidak ketergantungan lagi dengan impor daging sapi, yang harganya cukup kompetitif," kata Made Badra.
Ia menambahkan, sejauh ini Kabupaten Badung terus berupaya mengalakkan program pelestararian dan pengembangbiakan sapi lokal Bali agar menajaga ketersediaan daging sapi di daerah itu.
Pihaknya mengakui disentral peternakan sapi lokal Bali yang ada di daerah itu jumlahnya baru 300 ekor sapi indukan, yang diharapkan terus berkembangbiak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016