Negara (Antara Bali) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menyarankan, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) membuka SMS Centre untuk mengantisipasi terorisme.

Hal itu ia sampaikan kepada Bupati I Putu Artha, Kapolres Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo dan Komandan Kodim 1617 Letnan Kolonel Infanteri Sansan Iskandar saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana, Kamis, sesaat setelah aksi terorisme di Jakarta.

Sesaat setelah mendarat di Pelabuhan Gilimanuk, ia minta, semua pihak khususnya aparat keamanan meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan antisipasi dini.

Ia mengatakan, SMS Centre yang bisa diakses oleh Muspida, bisa digunakan untuk menangkal radikalisme, ekstrimisme dan terorisme.

"Di sisi lain SMS Centre khusus menangkal terorisme ini, juga merupakan inovasi dan reformasi dalam meningkatkan keamanan," katanya.

Pasca aksi teror di Jakarta, aparat kepolisian dan TNI meningkatkan kewaspadaan di Pelabuhan Gilimanuk, yang merupakan pintu gerbang masuk dan keluar Bali.

Wakil Kepala Polres Jembrana Komisaris Anak Agung Gde Rai Laba mengatakan, pemeriksaan terhadap kendaraan, barang dan orang sudah rutin dilakukan pelabuhan, namun saat ini intensitas dan kewaspadaan lebih ditingkatkan.

"Pemeriksaan kendaraan, orang dan barang khususnya yang masuk ke Bali sudah rutin dilakukan setiap hari. Tidak hanya untuk terorisme, tapi juga mengantisipasi masuknya narkoba dan barang ilegal lainnya," katanya.

Selain di pelabuhan, menurutnya, pihaknya juga melakukan pemeriksaan di jalan-jalan raya yang dilakukan Polres maupun Polsek, untuk menyaring kembali kendaraan dari dan ke Denpasar.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016