Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan seluruh koperasi di Pulau Dewata agar mampu bersaing mencapai lintas negara, di tengah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Dalam era ini, persaingan akan lebih kompetitif, dana investasi dan SDM dengan mudahnya masuk ke Indonesia khususnya Bali. Oleh karena itu, koperasi harus lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan Bulan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi, di Denpasar, Selasa.

Pihaknya juga berharap koperasi dapat mengembangkan usahanya dengan memberdayakan sumber daya lokal namun tetap memenuhi kebutuhan pasar.

Selain itu, tambah dia, mutu produk barang dan jasa juga harus terus diperhatikan demi menjaga kepercayaan konsumen. Penguatan jaringan usaha dan juga penguatan kualitas SDM pengurus, pengawas, dan karyawan harus terus ditingkatkan sehingga persaingan akan dihadapi dengan lebih baik lagi.

Sudikerta juga mengapresiasi kehadiran koperasi di Bali yang telah mampu menyerap tenaga kerja 22.033 orang, baik manajer maupun karyawan dengan jumlah yang direkrut 1.457 karyawan per tahun.

"Saya apresiasi koperasi mampu menekan angka pengangguran terutama di tingkat desa, sehingga masyarakat tidak berbondong-bondong lagi ke kota mencari pekerjaan," tambahnya.

Selain itu, apresiasi disampaikan atas partisipasi Gerakan Koperasi di Bali yang menyisihkan dana sosial untuk ikut membantu program pemerintah membangun bedah rumah.

"Saya minta aksi peduli sosial seperti ini agar terus dilakukan untuk membantu warga miskin kita di Bali, demi mempercepat terwujudnya visi misi Bali Mandara," tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Patra melaporkan bahwa pelaksanaan RAT itu merupakan amanat Undang-Undang No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dalam undang-undang dijelaskan bahwa setiap badan hukum koperasi harus melaksanakan RAT sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

Dewa Patra juga mengemukakan bahwa perkembangan koperasi setiap tahunnya cukup baik di Bali. Di tahun 2015, jumlah koperasi mencapai 4.846 baik berupa koperasi binaan maupun koperasi mandiri. Jumlah itu naik 6,01 persen dari tahun sebelumnya.

Seluruh koperasi itu telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.450 orang di level manajer dan 20.583 orang karyawan. "Dengan kata lain kehadiran koperasi mampu menekan angka pengangguran, dan telah mampu mengurangi beban pemerintah daerah," katanya.

Untuk menghadapi MEA, Dewa Patra memaparkan sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah. Langkah itu antara lain menyediakan akses pasar kepada koperasi terutama koperasi binaan untuk memasarkan produk-produknya. Langkah itu diharapkan mampu mendistribusikan produk-produk koperasi dengan lebih mudah.

Selain itu pemerintah juga telah bekerja sama dengan tim independen dalam mengadakan pelatihan untuk SDM dan pengujian kompetensi di tingkat manajer.

Dewa Patra menambahkan sampai saat ini sekitar 78,5 perse manajer koperasi sudah bersertifikasi kompeten, dan sisanya diharapkan bisa dilakukan secara bertahap setiap tahun. "Dengan mengadakan pelatihan dan uji kompetensi untuk manajer, saya harap SDM koperasi makin meningkat dan juga sebagai bekal mereka menghadapi persaingan global," tandasnya.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan sertifikat Koperasi Berkualitas, Badan Hukum Koperasi, dan Sertifikat Izin Usaha Simpan Pinjam oleh Wagub Bali Ketut Sudikerta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016