Denpasar (Antara Bali) - Palang Merah Indonesia Bali untuk keempat kalinya akan mengirim tim relawan dengan berbagai keahlian guna membantu para korban letusan Gunung Merapi.
"Rencananya besok siang (21/11) 12 orang relawan kami berangkatkan ke sekitar Merapi untuk melaksanakan tugas kemanusiaan," kata Kepala Bidang Organisasi dan Komunikasi PMI Provinsi Bali Taufan K dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Sabtu.
Hingga kini tiga tim relawan telah lebih dulu berada di sekitar lokasi bencana dan Rumah Sakit Dr Sardjito guna membantu para pengungsi baik di pengungsian maupun yang mengalami luka bakar.
"Sebanyak 15 orang relawan terlatih akan kami kirim guna melaksanakan tugas kemanusiaan di Merapi dan juga untuk menggantikan tim pendahulu yang telah melaksanakan tugas kemanusiaan," katanya.
Tim relawan itu akan diberangkatkan menggunakam armada bus dengan membawa barang bantuan yang berhasil dihimpun masyarakat di Pulau Dewata.
Para relawan tersebut memiliki berbagai keahlian atau spesialisasi seperti dapur umum, logistik, posko/IT, relief distribusi hingga paramedis.
"Mereka nantinya akan bertugas selama dua minggu guna membantu para korban Merapi yang saat ini masih memerlukan banyak bantuan seperti perawatan kesehatan dan kebutuhan pokok lainnya," ujar dia.
Para relawan Bali tersebut melaksanakan operasi tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi berangkat tanggal 21 November dan kembali pada tanggal 4 Desember ini.
Selain pengiriman tim relawan ke daerah bencana Merapi, PMI Bali juga terus menggalang dana lewat aksi "ngamen kemanusiaan" dengan melibatkan penyanyi Nanoe Biroe serta relawan-relwan KSR (Korps Suka Rela) sejumlah Perguruan Tinggi.
Terkait misi kemanusiaan tersebut, Taufan menambahkan pihaknya juga telah membuka posko bantan untuk korban Merapi, Mentawai dan Wasior di Kantor PMI Bali Jalan Imam Bonjol KM3 Mo 182, Denpasar.
"Kami masih menerima sumbangan masyarakat yang peduli dengan korban Merapi. Sampai saat ini total bantuan yang berhasil kami himpun mencapai Rp80,36 juta dan 19 dolar AS," sebutnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Rencananya besok siang (21/11) 12 orang relawan kami berangkatkan ke sekitar Merapi untuk melaksanakan tugas kemanusiaan," kata Kepala Bidang Organisasi dan Komunikasi PMI Provinsi Bali Taufan K dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Sabtu.
Hingga kini tiga tim relawan telah lebih dulu berada di sekitar lokasi bencana dan Rumah Sakit Dr Sardjito guna membantu para pengungsi baik di pengungsian maupun yang mengalami luka bakar.
"Sebanyak 15 orang relawan terlatih akan kami kirim guna melaksanakan tugas kemanusiaan di Merapi dan juga untuk menggantikan tim pendahulu yang telah melaksanakan tugas kemanusiaan," katanya.
Tim relawan itu akan diberangkatkan menggunakam armada bus dengan membawa barang bantuan yang berhasil dihimpun masyarakat di Pulau Dewata.
Para relawan tersebut memiliki berbagai keahlian atau spesialisasi seperti dapur umum, logistik, posko/IT, relief distribusi hingga paramedis.
"Mereka nantinya akan bertugas selama dua minggu guna membantu para korban Merapi yang saat ini masih memerlukan banyak bantuan seperti perawatan kesehatan dan kebutuhan pokok lainnya," ujar dia.
Para relawan Bali tersebut melaksanakan operasi tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi berangkat tanggal 21 November dan kembali pada tanggal 4 Desember ini.
Selain pengiriman tim relawan ke daerah bencana Merapi, PMI Bali juga terus menggalang dana lewat aksi "ngamen kemanusiaan" dengan melibatkan penyanyi Nanoe Biroe serta relawan-relwan KSR (Korps Suka Rela) sejumlah Perguruan Tinggi.
Terkait misi kemanusiaan tersebut, Taufan menambahkan pihaknya juga telah membuka posko bantan untuk korban Merapi, Mentawai dan Wasior di Kantor PMI Bali Jalan Imam Bonjol KM3 Mo 182, Denpasar.
"Kami masih menerima sumbangan masyarakat yang peduli dengan korban Merapi. Sampai saat ini total bantuan yang berhasil kami himpun mencapai Rp80,36 juta dan 19 dolar AS," sebutnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010