Surabaya (Antara Bali) - KRI Usman Harun-359 yang merupakan kapal terbaru milik TNI Angkatan Laut dalam jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim siap mengikuti "International Fleet Review (IFR) 2016" di India pada 4-8 Februari.
"Kami siap menampilkan kesenian budaya asli Indonesia, seperti sendratari Ramayana versi Tari Kecak Bali, pagelaran musik keroncong yang mengiringi lagu Bengawan Solo, serta beberapa tarian khas India," kata Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta di Surabaya, Minggu.
Komandan Satgas IFR 2016 India itu mengakui kesiapan itu sudah disampaikan di hadapan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto dalam paparan di Ruang Rapat Pangarmatim Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung, Surabaya, 22 Desember 2015.
"Selain TNI Angkatan Laut, IFR 2016 di India akan diikuti juga oleh lebih dari 50 angkatan laut dari seluruh belahan dunia," katanya, didampingi Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman.
Sementara itu, Latihan Pemantapan Batalyon Infanteri (Lattap Yonif) Korps Marinir yang di laksanakan di Malang Selatan selama 25 hari, telah resmi ditutup pada 23 Desember 2015.
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan pers yang diterima Antara menyebutkan bahwa latihan itu ditutup resmi oleh Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Lukman yang diwakili Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Sugianto di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo (23/12).
Di hadapan seluruh peserta dan pendukung latihan, Komandan Brigif-1 Marinir mengatakan latihan pemantapan Batalyon Infanteri Korps Marinir tahun 2015 merupakan pertanggungjawaban Korps Marinir kepada bangsa dan negara sebagai manifestasi program pembangunan kekuatan TNI.
"Lattap Yonif merupakan kegiatan yang sudah biasa dilaksanakan, karena tanpa latihan tidak akan bisa menjadi prajurit petarung yang handal dan profesional. Selain itu, kegiatan tersebut dapat mengingatkan dan meningkatkan profesionalisme prajurit," katanya dalam amanat tertulisnya.
Komandan Brigif-1 Marinir itu mengharapkan latihan-latihan kedepan akan tetap dapat dilaksanakan, baik di basis maupun di luar basis, sehingga tingkat profesionalisme prajurit dapat terjaga dan ditingkatkan dalam rangka menyongsong tugas-tugas yang diberikan oleh negara.
Latihan Pemantapan Batalyon Infanteri Korps Marinir itu dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni tahap 1 dengan Komandan Sektor Letkol Mar Freddy Ardianzah melatihkan beberapa materi yaitu renang laut, dayung perahu karet, menembak di atas perahu karet, menembak dari laut ke darat dan mountenering.
Tahap 2 dibawah kKomandan Sektor Letkol Mar Heru Gunawan melatihkan materi aplikasi Ilmu Medan Membaca Peta (IMMP), penyeberangan sungai, taktik kondisi tertentu (Tikkontu) yang meliputi operasi hutan dan gunung, patroli penyelidik, serangan perkubuan, serangan munisi tajam (sermujam) dan lorong reaksi.
Tahap 3 dengan Komandan Sektor Letkol Mar Bakti Dasasasi Penanggungan melatihkan materi Gerakan Maju Untuk Kontak (GMUK), serangan, pertahanan, menembak malam, menembak GPMG, RPG-7, SNB 12,7 mm, patroli penyelidik, patroli tempur dan pemindahan ke belakang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami siap menampilkan kesenian budaya asli Indonesia, seperti sendratari Ramayana versi Tari Kecak Bali, pagelaran musik keroncong yang mengiringi lagu Bengawan Solo, serta beberapa tarian khas India," kata Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta di Surabaya, Minggu.
Komandan Satgas IFR 2016 India itu mengakui kesiapan itu sudah disampaikan di hadapan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto dalam paparan di Ruang Rapat Pangarmatim Gedung Laksamana Nala Koarmatim Ujung, Surabaya, 22 Desember 2015.
"Selain TNI Angkatan Laut, IFR 2016 di India akan diikuti juga oleh lebih dari 50 angkatan laut dari seluruh belahan dunia," katanya, didampingi Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman.
Sementara itu, Latihan Pemantapan Batalyon Infanteri (Lattap Yonif) Korps Marinir yang di laksanakan di Malang Selatan selama 25 hari, telah resmi ditutup pada 23 Desember 2015.
Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan pers yang diterima Antara menyebutkan bahwa latihan itu ditutup resmi oleh Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Lukman yang diwakili Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Sugianto di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo (23/12).
Di hadapan seluruh peserta dan pendukung latihan, Komandan Brigif-1 Marinir mengatakan latihan pemantapan Batalyon Infanteri Korps Marinir tahun 2015 merupakan pertanggungjawaban Korps Marinir kepada bangsa dan negara sebagai manifestasi program pembangunan kekuatan TNI.
"Lattap Yonif merupakan kegiatan yang sudah biasa dilaksanakan, karena tanpa latihan tidak akan bisa menjadi prajurit petarung yang handal dan profesional. Selain itu, kegiatan tersebut dapat mengingatkan dan meningkatkan profesionalisme prajurit," katanya dalam amanat tertulisnya.
Komandan Brigif-1 Marinir itu mengharapkan latihan-latihan kedepan akan tetap dapat dilaksanakan, baik di basis maupun di luar basis, sehingga tingkat profesionalisme prajurit dapat terjaga dan ditingkatkan dalam rangka menyongsong tugas-tugas yang diberikan oleh negara.
Latihan Pemantapan Batalyon Infanteri Korps Marinir itu dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni tahap 1 dengan Komandan Sektor Letkol Mar Freddy Ardianzah melatihkan beberapa materi yaitu renang laut, dayung perahu karet, menembak di atas perahu karet, menembak dari laut ke darat dan mountenering.
Tahap 2 dibawah kKomandan Sektor Letkol Mar Heru Gunawan melatihkan materi aplikasi Ilmu Medan Membaca Peta (IMMP), penyeberangan sungai, taktik kondisi tertentu (Tikkontu) yang meliputi operasi hutan dan gunung, patroli penyelidik, serangan perkubuan, serangan munisi tajam (sermujam) dan lorong reaksi.
Tahap 3 dengan Komandan Sektor Letkol Mar Bakti Dasasasi Penanggungan melatihkan materi Gerakan Maju Untuk Kontak (GMUK), serangan, pertahanan, menembak malam, menembak GPMG, RPG-7, SNB 12,7 mm, patroli penyelidik, patroli tempur dan pemindahan ke belakang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015