Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Majelis Rasulullah di
Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis.
Puluhan ribu anggota Majelis Rasulullah sudah memadati masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut sejak pagi. Mereka mengikuti berbagai kegiatan seperti dzikir bersama dan ceramah agama.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan politikus Fadel Muhammad itu, Wakil Presiden mengapresiasi kehadiran banyak kaum muda yang diharapkan mengamalkan seluruh ajaran Rasulullah.
"Saya apresiasi dan menghargai acara berlangsung dengan tertib, baik dan disiplin, tentunya penuh rasa syukur dan menjadi amal ibadah kita semua," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Islam mengajarkan kebaikan dan kedisiplinan dan umat Islam semestinya menjalankan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita hadir di sini dengan penuh khusyuk dan menjadi contoh teladan bagaimana kita melaksanakan kegiatan-kegiatan yang baik. Kita tentu sudah mendengar bagaimana Rasulullah dalam berbagai bidang baik kehidupannya, kepemimpinannya dan contoh teladannya," tambah dia.
Ia menegaskan pula bahwa kisah-kisah tentang keteladanan Rasulullah bukan hanya untuk didengar tapi untuk dilaksanakan.
"Rasulullah sudah banyak mengajarkan kita dari berbagai segi kehidupan. Ibadah sebaik-baiknya, bagaimana perilakunya, kepemimpinannya kepada seluruh umat manusia, bukan hanya umat Islam. Bagaimana Beliau menjaga keutuhannya, kemajuannya serta kesatuan yang telah ditegakkan," katanya.
Wakil Presiden juga menyampaikan keprihatinannya tentang banyaknya perpecahan, kekerasan dan perang di negara-negara muslim yang telah memaksa warganya mengungsi ke negara lain.
"Kita doakan ini segera berakhir dan tidak terjadi di negara kita karena apabila kekerasan, konflik satu sama lain baik antar umat, juga dengan negara lain, tentu menghancurkan bangsa itu sendiri," katanya.
"Karena itu mari kita memegang teguh ajaran Islam karena Islam itu rahmatan lil alamin, bukan agama untuk menghancurkan satu sama lain, tapi untuk membangun," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Puluhan ribu anggota Majelis Rasulullah sudah memadati masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut sejak pagi. Mereka mengikuti berbagai kegiatan seperti dzikir bersama dan ceramah agama.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dan politikus Fadel Muhammad itu, Wakil Presiden mengapresiasi kehadiran banyak kaum muda yang diharapkan mengamalkan seluruh ajaran Rasulullah.
"Saya apresiasi dan menghargai acara berlangsung dengan tertib, baik dan disiplin, tentunya penuh rasa syukur dan menjadi amal ibadah kita semua," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Islam mengajarkan kebaikan dan kedisiplinan dan umat Islam semestinya menjalankan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita hadir di sini dengan penuh khusyuk dan menjadi contoh teladan bagaimana kita melaksanakan kegiatan-kegiatan yang baik. Kita tentu sudah mendengar bagaimana Rasulullah dalam berbagai bidang baik kehidupannya, kepemimpinannya dan contoh teladannya," tambah dia.
Ia menegaskan pula bahwa kisah-kisah tentang keteladanan Rasulullah bukan hanya untuk didengar tapi untuk dilaksanakan.
"Rasulullah sudah banyak mengajarkan kita dari berbagai segi kehidupan. Ibadah sebaik-baiknya, bagaimana perilakunya, kepemimpinannya kepada seluruh umat manusia, bukan hanya umat Islam. Bagaimana Beliau menjaga keutuhannya, kemajuannya serta kesatuan yang telah ditegakkan," katanya.
Wakil Presiden juga menyampaikan keprihatinannya tentang banyaknya perpecahan, kekerasan dan perang di negara-negara muslim yang telah memaksa warganya mengungsi ke negara lain.
"Kita doakan ini segera berakhir dan tidak terjadi di negara kita karena apabila kekerasan, konflik satu sama lain baik antar umat, juga dengan negara lain, tentu menghancurkan bangsa itu sendiri," katanya.
"Karena itu mari kita memegang teguh ajaran Islam karena Islam itu rahmatan lil alamin, bukan agama untuk menghancurkan satu sama lain, tapi untuk membangun," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015