Denpasar (Antara Bali) - Mabes Polri telah menetapkan pengamanan di Provinsi Bali menjadi siaga satu menjelang Hari Raya Natal dan menyambut tahun baru mengingat Pulau Dewata merupakan daerah tujuan wisata internasional.
"Bali merupakan tujuan wisata internasional jadi wajar jika mendapat prioritas pengamanan pertama," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto usai menghadiri gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Lapangan Renon, Denpasar, Rabu.
Menurut dia, polisi telah melakukan upaya preventif di antaranya mengadakan razia senjata tajam, mempertebal pengamanan, dan peningkatan patroli.
Tak hanya itu, seluruh objek vital menjadi atensi aparat kepolisian salah satunya pusat bisnis dan objek wisata.
Polda Bali telah memetakan potensi gangguan keamanan yang perlu diantisipasi di antaranya perkelahian antarkelompok, aksi teror, unjuk rasa anarkis, balapan liar dan kecelakaan lalu lintas, dan kejahatan umum lainnya.
Adanya bentrokan antarnarapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung dan meluas hingga ke luar lapas yakni di Jalan Teuku Umar Denpasar menjadi salah satu pertimbangan polisi menetapkan Bali siaga satu.
Bentrokan yang melibatkan organisasi kemasyarakatan di Denpasar itu juga berpengaruh terhadap pariwisata di Bali mengingat banyak wisatawan yang menunda kunjungan ke Bali dan meninggalkan trauma psikis bagi masyarakat.
Keributan antarormas dan narapidana itu menyebabkan empat orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Bali merupakan tujuan wisata internasional jadi wajar jika mendapat prioritas pengamanan pertama," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto usai menghadiri gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Lapangan Renon, Denpasar, Rabu.
Menurut dia, polisi telah melakukan upaya preventif di antaranya mengadakan razia senjata tajam, mempertebal pengamanan, dan peningkatan patroli.
Tak hanya itu, seluruh objek vital menjadi atensi aparat kepolisian salah satunya pusat bisnis dan objek wisata.
Polda Bali telah memetakan potensi gangguan keamanan yang perlu diantisipasi di antaranya perkelahian antarkelompok, aksi teror, unjuk rasa anarkis, balapan liar dan kecelakaan lalu lintas, dan kejahatan umum lainnya.
Adanya bentrokan antarnarapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung dan meluas hingga ke luar lapas yakni di Jalan Teuku Umar Denpasar menjadi salah satu pertimbangan polisi menetapkan Bali siaga satu.
Bentrokan yang melibatkan organisasi kemasyarakatan di Denpasar itu juga berpengaruh terhadap pariwisata di Bali mengingat banyak wisatawan yang menunda kunjungan ke Bali dan meninggalkan trauma psikis bagi masyarakat.
Keributan antarormas dan narapidana itu menyebabkan empat orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015