Ubud (Antara Bali) - Jenazah Ni Ronji, penari tradisional Bali yang juga istri dari pelukis asal spanyol almarhum Don Antonio Blanco, tidak akan diaben, melainkan hanya dibakar di tempat yang biasa disebut "joli".

Mario Blanco, salah seorang putra dari Ni Ronji di Ubud, Selasa mengatakan, jenazah ibunya hanya diupacarai "mekingsan geni" atau dibakar biasa karena di desa setempat sedang digelar piodalan aau ulang tahun pura.

"Meskipun hanya dibakar, abunya tetap dibuang ke samudra atau laut. Karena ada upacara piodalan di Desa Pekramanan Kelod, dan tidak adanya dewasa ayu atau hari baik, upacara ngaben tidak kami laksanakan," katanya.

Rencananya, pembakaran jenazah dilakukan di Kuburan Desa Penestanan Kelod, Kecamatan UBud, Kabupaten Gianyar, Rabu (17/11).

"Jenazah ibu saya akan dimandikan pada Rabu pukul 10.00 Wita dan sekitar pukul 13.00 akan diupacarai "mekingsan di geni" di Kuburan Desa Pekraman Penestanan Kelod," katanya.

Ia menjelaskan, sebelum diupacarai, jenazah akan diangkut menggunakan mobil ambulans dari Museum Antonio Blanco menuju tempat kelahiran Ni Ronji di Desa Penestanan Kelod. Di desa itu jenazah akan diarak ke kuburan.

Dipastikan, kata Mario, seluruh kerabat Puri Ubud akan hadir dalam upacara itu, bahkan karena hubungan kekerabatan yang sangat dekat acara itu akan ditangani langsung oleh Bendesa Adat Ubud Tjokorda Raka Kertiyasa. 

Saat ini, kata Mario, ratusan karangan bunga berdatangan ke rumah duka, bahkan Presiden Susilo Bambang Yoduyono beserta istri juga sudah mengirimkan karangan bunga sebagai ungkapan bela sungkawa atas kepergian penari tradisional Bali itu.

Selain karangan bunga, kata Mario, Presiden SBY juga akan mengirimkan utusannya ke rumah duka di Museum Antonio Blanco.

"Saya telah di telepon, selain karangan bunga utusan Presiden SBY akan langsung datang untuk mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga kami," ucapnya.

Bukanya hanya pejabat nasional, pejabat daerah, jelas Mario juga banyak mengucapkan bela sungkawa, salah satunya Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Ni Ronji meninggal Minggu (7/11) di Museum Blanco, Campuhan, Ubud. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit  di Denpasar karena kadar gulanya tinggi.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010