Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pelaku bentrokan antar ormas ditindak tegas dan kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali.

"Secara tidak langsung maupun langsung, mereka mencoreng Bali sebagai pulau yang damai, yang penuh toleransi. Jadi sesungguhnya hal-hal begitu tidak boleh terjadi lagi," kata Pastika, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, tindakan razia yang dilakukan jajaran kepolisian pada Lapas Kerobokan sudah benar karena jangan sampai di lapas tersebut begitu banyak ada senjata.

"Bagaimana bisa terjadi begitu? Harusnya kan tidak boleh. Jangankan yang begitu, yang sederhana pun tidak boleh. Oleh karena itu, ketegasan semua pihak, saya harapkan," ucapnya.

Dia menandaskan, harus ada keberanian kalau memang ke lapas tidak boleh membawa senjata agar benar-benar tidak boleh.

"Kalau petugas lapas kurang, minta bantuan polisi, saya yakin mereka akan senang hati membantu seperti merazia secara insidentil. Harus itu dilaksanakan, tidak boleh berhenti. Karena kalau dibiarkan, nanti muncul lagi, preventif itu yang paling penting," ujar Pastika.

Di sisi lain, mantan Kapolda Bali mengatakan bagi ormas yang terus-menerus membuat keonaran dan tidak bisa diberikan peringatan lagi, apa boleh buat harus dibubarkan. "Kalau yang terdaftar bisa dibubarkan dengan benar melalui prosedur seperti peringatan pertama, kedua, dan ketiga," katanya.

Pastika mengatakan ormas harus berpegang pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang tujuan awalnya baik. Ormas itu penting, tetapi jangan bikin onar, jangan membuat keributan seperti beberapa waktu lalu.

"Kita ini bersaudara semuanya, jadi janganlah sampai bentrok seperti itu. Itu kurang baik image-nya, citra kita jadi kurang baik," katanya.

Sebelumnya, polisi dan aparat gabungan menemukan fakta mencengangkan di dalam lapas terbesar di Bali itu dalam penyisiran yang dilakukan pascabentrokan yang terjadi pada 17 Desember 2015. Bentrokan dua ormas yakni Baladika dan Laskar Bali yang akhirnya meluas hingga Jalan Teuku Umar Denpasar dengan menewaskan empat korban bermula dari bentrokan narapidana di Lapas Kerobokan.

Selain senjata tajam dan senjata api beserta peluru, aparat juga menemukan pohon ganja yang ditanam di dalam satu pot dengan tinggi mencapai sekitar 30 sentimeter.

Ceceran paket ganja dengan berat total sekitar dua kilogram juga ditemukan di sejumlah titik termasuk 200 gram sabu-sabu dan lima butir pil ekstasi dan telepon seluler. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015