Tabanan (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan, Bali menggelar sosialisasi sensus ekonomi 2016 melibatkan berbagai komponen yang dibuka penjabat bupati setempat Wayan Sugiada, Selasa.

Kegiatan tersebut sebagai upaya menghadapi persoalan terutama di bidang ekonomi, dimana saat ini masih terjadi ketimpangan antara desa dan kota, kata penjabat bupati setempat Wayan Sugiada.

Ia mengatakan, Kabupaten Tabanan dalam mencapai prestasi menyangkut berbagai sektor pembangunan hingga kini masih menghadapi beberapa persoalan pokok yang belum dapat dituntaskan.

Masalah tersebut antara lain menyangkut kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi kota dan desa, termasuk belum maksimalnya Kabupaten Tabanan sebagai destinasi investor dalam menanamkan modal.

"Tidak dapat dipungkiri, di tengah suksesnya beberapa pembangunan terutama di bidang pariwisata, ternyata kita masih dihadapkan dengan berbagai persoalan terutama masalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan ekonomi," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang menyeluruh, maka Pemkab Tabanan menerapkan pendekatan pembangunan yang berlandaskan partisipasi masyarakat.

"Kita memerlukan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang menyeluruh," ujarnya.

Menurutnya, perencanaan yang matang merupakan fondasi utama dalam membangun, dan perencaan yang matang ini memerlukan data yang akurat.

Oleh karena itu sensus ekonomi sangat dibutuhkan untuk memperoleh data yang akurat tersebut. "Kami menyambut baik sensus ekonomi untuk memperoleh data yang akurat.

Data sensus ekonomi 2016 nantinya akan dipakai untuk mengetahui posisi serta peluang usaha dan daya saing usaha.

Sugiada menegaskan, pelaksanaan sensus ekonomi 2016 bukan hanya tugas dari BPS melainkan tugas kita bersama sebagai masyarakat Tabanan demi mendapatkan data kondisi ekonomi Kabupaten Tabanan yang akurat dan lengkap untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Saya himbau kepada seluruh peserta sosialisasi agar mampu memberikan kontribusi dalam menyukseskan sensus ekonomi 2016," ujarnya.

Sementara Sri Sukiswati melaporkan, sensus ekonomi 2016 merupakan sensus ekonomi ke empat sejak diberlakukan mulai tahun 1986.

Menurutnya, sensus ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat sebagai pelaku usaha akan manfaat sensus ekonomi 2016.

"Kami ingin menyebarkan informasi kepada media mengenai perkembangan ekonomi dunia usaha yang terjadi dalam kurun waktu tertentu dan semua pihak harus ikut serta menyukseskan sensus ekonomi yang juga sebagai salah satu usaha untuk menyongsong diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015