Denpasar (Antara Bali) - Sampradaya Kesadaran Krishna Indonesia (International Society for Krishna Consciousness) menggelar peringatan turunnya kitab suci "Bhagavad Gita" (Gita Jayanti) di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya (Art Center), Denpasar, Minggu.

Turut hadir sejumlah tamu kehormatan seperti Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI, Prof Drs I Ketut Widnya, Virender K. Jatav (Wakil Konsul Konsulat Jenderal India di Bali), Ida Pedande Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa (Dharma Adhyaksa Sabha Pandita PHDI Pusat), Prof Dr Drs Gusti Ngurah Sudiana (Ketua PHDI Provinsi Bali), Dr. I Ketut Donder (World Hindu Parishad) dan sejumlah tokoh ISKCON internasional.

Ketua panitia pelaksanaan Gita Jayanti, I Ketut Ardana dalam sambutannya memaparkan Bhagavad Gita adalah wejangan suci Sri Krishna kepada Arjuna sekitar 5000 tahun silam di medan perang Kuruksetra, India.

Ia menjelaskan, penyelenggaraan "Gita Jayanti" 2015 mengusung tema Melalui Perayaan Gita Jayanti Kita Wujudkan Kebersamaan untuk Mencapai Prema Bhakti.

Menurut Ardana terdapat dua poin penting yang diusung di dalam tema tersebut yaitu kebersamaan dan prema bhakti. "Kebersamaan dimaksudkan dengan adanya kerjasama, toleransi, saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama, sehingga dapat meringankan seberat apapun pekerjaan yang kita emban," kata dia.

Sedangkan, tambahnya "Prema Bhakti" dimaksudkan sebagai tujuan tertinggi umat manusia yaitu cinta bhakti rohani kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan ISKCON Indonesia, I Nengah Wijana mengatakan pihaknya mengimbau agar para bhakta dapat hidup bersama dalam menjalankan praktek keagamaan, dengan tidak saling menyalahkan ataupun menghina satu sama lainnya, sehingga bisa hidup berdampingan secara harmoni dan damai, penuh dengan kekeluargaan

Sementara itu, Ketua Sabha Pandita PHDI Pusat, Ida Pedande Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa memberikan pandangannya tentang bagaimana Umat Hindu di Indonesia dimana masih banyak sekali yang tidak mengetahui tentang kitab suci Bhagavad-gita.

Ia mengungkapkan, pentingnya Bhagavad-gita yang dianggap sebagai masa depan Hindu untuk Indonesia dan Dunia sebagai jalan menuju kedamaian dan ketentraman.

Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu, Prof Drs I Ketut Widnya dengan bangga menyampaikan apresiasi dari Kementerian Agama kepada seluruh umat Hindu di Indonesia karena sudah memulai tradisi membaca kitab suci Veda, Bhagavad-gita.

"Dewasa ini pentingnya rutinitas mambaca kitab suci mengingat Agama Hindu merupakan tipikal agama praktek, yang sayang sekali dijaman modern ini kebanyakan orang menderita karena mengalami kehampaan spiritual akibat rendahnya pemahaman akan Veda," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015