Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pemilik hotel di kawasan Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, dapat mempercantik lahan tandus di daerah itu dengan menanam pohon bunga bougenville.
"Pemilik hotel dan masyarakat Pemuteran kalau mau, juga bisa menanam pohon bunga bougenville di bukit-bukit tandus yang ada di Pemuteran ini, sehingga ketika berbunga akan terlihat bagus seperti bukit bunga. Nah, itu dalam jangka panjang akan menarik minat wisatawan datang ke sini," kata Pastika saat menghadiri acara Gerakan Penanaman dan Penumbuhan Pohon terkait Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional di Singaraja, Jumat.
Menurut dia, jika melihat keadaan pariwisata di daerah yang sudah berkembang, diperlukan keseriusan dari para pemilik hotel untuk menghijaukan daerah Buleleng, khususnya wilayah Pemuteran.
Dia mengusulkan dengan menanam pohon bunga bougenville (kembang kertas) di sepanjang jalan Pemuteran, karena bunga ini memiliki karakter yang bisa hidup dan berbunga di daerah tandus. Apabila hal tersebut bisa dilakukan, maka wilayah Pemuteran ini bisa tetap cantik dan menawan walaupun letaknya di daerah yang tandus.
Di sisi lain, Pastika mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman pohon seperti itu tidak hanya sekadar seremonial, melainkan diarahkan untuk menjadi budaya sikap dan budaya hidup masyarakat. Hal ini mengingat di Bali masih menyisakan lahan kritis yang cukup luas sekitas 9,82 persen dari luas Provinsi Bali.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menghijaukan lahan kritis ini, karena tingkat ketutupan hutan di Bali baru mencapai 22,7 persen dari luas Pulau Bali.
"Kami mengharapkan semua komponen masyarakat yang ada di Pulau Dewata ini mulai dari pemerintah, TNI, POLRI, BUMN/BUMD, perguruan tinggi dan masyarakat luas agar melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengungkapkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan, salah satunya adalah penyelenggaraan rutin kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon, melakukan gerakan bebas sampah plastik serta melibatkan sekolah-sekolah untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah.
Dengan kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadikan Buleleng semakin asri serta dapat berkontribusi menciptakan Bali Clean and Green.
Selain itu, ia juga berharap kepada Pemerintah Provinsi Bali agar bersedia untuk membantu menyediakan alat pemecah batu karena kondisi bukit yang ada di Buleleng ini sebagian besar dipenuhi dengan batu-batu besar, sehingga pihaknya kesulitan untuk menanam pohon.
Selain itu, ia juga berharap nantinya dengan berbagai usaha pengembangan pariwisata dan ekonomi pembangunan yang ada di Buleleng dapat menyelaraskan aksi pembangunan Buleleng dengan daerah lain, sehingga keberadaan perekonomian Buleleng dapat semakin berkembang mengikuti daerah lain. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pemilik hotel dan masyarakat Pemuteran kalau mau, juga bisa menanam pohon bunga bougenville di bukit-bukit tandus yang ada di Pemuteran ini, sehingga ketika berbunga akan terlihat bagus seperti bukit bunga. Nah, itu dalam jangka panjang akan menarik minat wisatawan datang ke sini," kata Pastika saat menghadiri acara Gerakan Penanaman dan Penumbuhan Pohon terkait Hari Cipta Puspa dan Satwa Nasional di Singaraja, Jumat.
Menurut dia, jika melihat keadaan pariwisata di daerah yang sudah berkembang, diperlukan keseriusan dari para pemilik hotel untuk menghijaukan daerah Buleleng, khususnya wilayah Pemuteran.
Dia mengusulkan dengan menanam pohon bunga bougenville (kembang kertas) di sepanjang jalan Pemuteran, karena bunga ini memiliki karakter yang bisa hidup dan berbunga di daerah tandus. Apabila hal tersebut bisa dilakukan, maka wilayah Pemuteran ini bisa tetap cantik dan menawan walaupun letaknya di daerah yang tandus.
Di sisi lain, Pastika mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman pohon seperti itu tidak hanya sekadar seremonial, melainkan diarahkan untuk menjadi budaya sikap dan budaya hidup masyarakat. Hal ini mengingat di Bali masih menyisakan lahan kritis yang cukup luas sekitas 9,82 persen dari luas Provinsi Bali.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menghijaukan lahan kritis ini, karena tingkat ketutupan hutan di Bali baru mencapai 22,7 persen dari luas Pulau Bali.
"Kami mengharapkan semua komponen masyarakat yang ada di Pulau Dewata ini mulai dari pemerintah, TNI, POLRI, BUMN/BUMD, perguruan tinggi dan masyarakat luas agar melakukan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengungkapkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan, salah satunya adalah penyelenggaraan rutin kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon, melakukan gerakan bebas sampah plastik serta melibatkan sekolah-sekolah untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah.
Dengan kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadikan Buleleng semakin asri serta dapat berkontribusi menciptakan Bali Clean and Green.
Selain itu, ia juga berharap kepada Pemerintah Provinsi Bali agar bersedia untuk membantu menyediakan alat pemecah batu karena kondisi bukit yang ada di Buleleng ini sebagian besar dipenuhi dengan batu-batu besar, sehingga pihaknya kesulitan untuk menanam pohon.
Selain itu, ia juga berharap nantinya dengan berbagai usaha pengembangan pariwisata dan ekonomi pembangunan yang ada di Buleleng dapat menyelaraskan aksi pembangunan Buleleng dengan daerah lain, sehingga keberadaan perekonomian Buleleng dapat semakin berkembang mengikuti daerah lain. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015