Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) di daerah itu mengantisipasi sampah kiriman yang dibawa angin siklon baran di Pantai Kuta dengan menyiagakan sejumlah alat berat dan personel petugas kebersihan.
"Selain Pantai Kuta, kami juga mengawasi sampah kiriman di Pantai Seminyak, Pantai Peti Tenget dan Pantai Jimbaran," kata Kepala DKP Badung Putu Eka Merthawan, di Badung, Selasa.
Dalam upaya tersebut, kata dia, pihaknya akan menyiagakan tiga alat loader, empat truk pengangkut sampah dan 26 personil petugas kebersihan mulai pagi hingga sore hari.
Meskipun belum adanya sampah kiriman, kata dia, pihaknya akan tetap melakukan siaga satu dalam mengantisipasi membludaknya sampah kiriman seperti tahun sebelumnya.
"Kami tetapkan siaga untuk persiapan ini sehingga sampah kiriman akibat fenomena alam tahunan siklon barat tidak menjadi masalah di kemudian hari," ujarnya.
Ia mengatakan, personil yang dikerahkan dalam menangani sampah kiriman akan ditingkatkan jika status meningkat menjadi darurat sampah.
"Kami tidak menutup kemungkinan jumlah petugas yang dikerahkan ditingkatkan apabila jumlah sampah meningkat," katanya.
Untuk petugas kebersihan yang akan dikerahkan dalam situasi darurat sampah mencapai 1000 personil. "Mereka akan disiagakan selama sehari penuh yang dibagi menjadi dua waktu jaga," ujarnya.
Selai itu, pihaknya mengimbau masyarakat khusunya wisatawan domestik dan internasional agar tidak panik, cemas dan saling menyalahkan akibat adaya kiriman sampah itu.
"Fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahunya dan kami telah menyiapkan SOP khusus untuk mengatasi persoalan tersebut," kata Eka Marthawan.
Ia menuturkan, jumlah kiriman sampah saat siklon barat tiap tahun itu terjadi pada November, tapi saat ini baru muncul pada Desember yang sudah dalam kondisi darurat sampah. Namun saat ini belum melonjak signifikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Selain Pantai Kuta, kami juga mengawasi sampah kiriman di Pantai Seminyak, Pantai Peti Tenget dan Pantai Jimbaran," kata Kepala DKP Badung Putu Eka Merthawan, di Badung, Selasa.
Dalam upaya tersebut, kata dia, pihaknya akan menyiagakan tiga alat loader, empat truk pengangkut sampah dan 26 personil petugas kebersihan mulai pagi hingga sore hari.
Meskipun belum adanya sampah kiriman, kata dia, pihaknya akan tetap melakukan siaga satu dalam mengantisipasi membludaknya sampah kiriman seperti tahun sebelumnya.
"Kami tetapkan siaga untuk persiapan ini sehingga sampah kiriman akibat fenomena alam tahunan siklon barat tidak menjadi masalah di kemudian hari," ujarnya.
Ia mengatakan, personil yang dikerahkan dalam menangani sampah kiriman akan ditingkatkan jika status meningkat menjadi darurat sampah.
"Kami tidak menutup kemungkinan jumlah petugas yang dikerahkan ditingkatkan apabila jumlah sampah meningkat," katanya.
Untuk petugas kebersihan yang akan dikerahkan dalam situasi darurat sampah mencapai 1000 personil. "Mereka akan disiagakan selama sehari penuh yang dibagi menjadi dua waktu jaga," ujarnya.
Selai itu, pihaknya mengimbau masyarakat khusunya wisatawan domestik dan internasional agar tidak panik, cemas dan saling menyalahkan akibat adaya kiriman sampah itu.
"Fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahunya dan kami telah menyiapkan SOP khusus untuk mengatasi persoalan tersebut," kata Eka Marthawan.
Ia menuturkan, jumlah kiriman sampah saat siklon barat tiap tahun itu terjadi pada November, tapi saat ini baru muncul pada Desember yang sudah dalam kondisi darurat sampah. Namun saat ini belum melonjak signifikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015