Singaraja (Antara Bali) - Sebuah rumah "bedeng" atau semi permanen ditempati kalangan tenaga kerja pembangunan proyek instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Bali ludes dilalap api, Senin siang.

Pantauan Antara, akibat amukan "si jago merah" juga mengakibatkan terbakarnya satu buah bangunan kantor pemasaran perumahan Cahya Yudistira Residen Berada di Kelurahan Astina, Kota Singaraja.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran Buleleng, Pasek Sujendra mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 wita, dimana saat itu api sudah membesar dan nyaris membakar seluruh rumah-rumah yang ada disampingnya.

"Berdasar keterangan beberapa saksi, tidak ada yang mengetahui persis bagaimana peristiwa ini bisa terjadi dimana api sudah diketahui membesar karena rumah itu terbuat dari kayu balok dan triplek," katanya.

Akibat kejadian tersebut, kata dia, warga yang tinggal disekitar wilayah itu berhamburan keluar rumah lantaran takut rumahnya terkena imbasan api.

"Mereka pada awalnya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya dan baru pada sekitar pukul 10.30 Wita kami diberi tahu dan tim langsung meluncur ke lokasi," papar dia.

Ia memaparkan, setidaknya sebanyak tujuh tangki air dengan puluhan petugas diterjunkan untuk memadamkan kobaran api yang cukup besar tersebut.

Pasek menambahkan, kobaran api juga melalap dua pohon kelapa milik salah seorang warga yang berada disebelah selatan lokasi kebakaran.

"Warga pun semakin panik karena takut pohon kelapa ikut terbakar itu jatuh dan menimpa rumah warga sehingga warga berhamburan keluar rumah," paparnya

Sementara itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. "Belum diketahui pasti apa menjadi penyebab kebakaran ini, padahal, listrik yang mengalir ke rumah `bedeng` itu sudah diputus sejak dua minggu lalu, namun berdasarkan sejumlah informasi dilokasi kejadian menyebutkan, sebelum terjadinya kebakaran ada dua orang yang tinggal dirumah bedeng itu terlibat percekcokan," kata dia.

Di sisi lain, "Site Manager" PT Tunas Jaya Sanur, Ketut Deni membantah jika ada percekcokan yang terjadi sebelum kebakaran tersebut, bahkan menurutnya, seluruh tukang yang ditempatkan dilokasi itu semua sudah pulang, namun masih tersisa dua tukang pasangan suami istri yang tinggal ditempat itu.

"Minggu-minggu ini mereka selesai sudah tinggal disini, karena mereka bekerja sebagai tukang servis jadi masih ada pekerjaan," kata Deni.

Hingga saat ini pihak Kepolisian, masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kejadian kebakaran ini, dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah warga sekitar dan termasuk masih mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk memastikan penyebab kebakaran ini, guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Ditafsir total kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015