Singaraja (Antara Bali) - Puluhan warga Desa Celukan Bawang, Buleleng, Bali memblokir jalan masuk menuju Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di daerah itu karena manajemen PLTU menganulir kesepakatan mempekerjakan kembali sembilan satpam yang dipecat beberapa waktu lalu.

Aksi itu dilakukan pada Rabu, sekitar 07.30 Wita berlangsung sekitar satu jam mengakibatkan banyak pekerja yang akan keluar masuk area PLTU terpaksa memutar arah setelah dilarang melintas oleh peserta aksi.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Celukan Bawang, M Sadeli mengatakan, aksi tersebut juga diikuti beberapa kalangan masyarakat luar desa Celukan Bawang yang tergabung dalam kelompok desa penyangga. "Keempat desa penyangga tersebut yakni Desa Celukan Bawang, Tinga-Tinga, Pengulon, dan Tukad Sumaga," kata dia.

Ia memaparkan, warga menyesalkan sikap tidak konsisten pihak perusahaan. Manajemen perusahaan tidak mengindahkan kesepakatan yang telah dibuat pada Rabu (11/11) lalu di Kantor Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak dihadiri Kepala Desa Celukan Bawang, Muhammad Ashari, tokoh masyarakat empat desa penyangga serta perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng.

Dalam kesepakatan itu, kata dia, intinya adalah PT Pesona Cipta menganulir pemecatan sembilan tenaga keamanan dan mereka bersedia mempekerjakan kembali sebagaimana biasa.

"Selain itu, mereka juga mengklaim akan menunda rekrutmen tenaga keamanan yang berasal dari luar empat desa yang dibubuhkan tandatangan dalam kesepahaman tersebut," papar dia.

Sadeli berpendapat, PT Cipta Pesona selaku pemenang tender pengadaan tenaga keamanan dipaksa untuk mengikuti keinginan PT GEB agar merekrut tenaga keamanan dari luar empat desa penyangga.

Menurut Sadeli, tindakan PT Cipta Pesona itu membuktikan adanya keinginan untuk mengingkari kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya akibat tekanan dari pihak PT General Energy Bali (GEB).

"Mereka malah mengaku sudah di `back-up` beberapa orang yang dianggap mempunyai pengaruh di Celukan Bawang, bahkan ada tarik ulur untuk mengeluarkan petugas keamanan asal Celukan Bawang dan sekitarnya," kata dia.

Sadeli pun mengungkapkan, dari hasil koordinasi dengan PT Cipta Pesona malah menawarkan opsi lain yakni dengan memberi kompensasi berupa uang terhadap sembilan orang petugas keamanan yang sudah dipecat itu.

"Kalaupun akan diberikan kompensasi, jelas melanggar kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Namun, masalah ini belum ada kesepakatan apa-apa, kami masih menunggu," kata Sadeli, sembari meminta agar permasalahan ini segera dicarikan solusi sehingga polemik tidak terus berlarut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015