Denpasar (Antara Bali) - Komando resort militer (Korem) 163/Wira Satya mengintensifkan pembinaan terhadap prajurit sebagai upaya mengantisipasi bahaya laten komunis (balatkom) dan paham radikal.

Kegiatan yang melibatkan sekitar 250 prajurit beserta keluarganya itu dibuka Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel inf I Nyoman Cantiasa di Aula setempat, Selasa.

Para prajurit itu terdiri atas segenap kepala seksi (Kasi), Perwira Seksi (Pasi), Danramil, Babinsa, pegawai negeri sipil (PNS), perwakilan badan pelaksana (Balak) Korem, wakil ketua dan segenap pengurus Persit Koorcabrem 163/Wira Satya.

Kegiatan pembinaan itu bertujuan untuk menyosialisasi Balatkom sekaligus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para prajurit Korem 163/Wira Satya tentang bahaya laten komunis maupun paham radikal sehingga diperoleh kesamaan langkah dan tindakan dalam mengantisipasinya.

Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa mengatakan, bangkitnya komunis sangat dimungkinkan terjadi, karena dalam perjuangannya yang tidak mengenal istilah kalah dan selalu bergerak di bawah permukaan apalagi jika stabilitas keamanan negara terganggu, maka komunis akan muncul kembali.

Untuk menghadapinya, menurut Kolonel inf I Nyoman Cantiasa perlunya semua pihak meningkatkan kewaspadaan dengan cara menyegarkan kembali ingatan kita tentang bahaya laten komunis maupun radikalisme.

Sebagai prajurit territorial harus memikul tanggung jawab memberikan wawasan serta mengajak masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh faham komunis maupun radikalisme.

Minimal masyarakat juga mewaspadai kehadiran orang asing yang akan memasukan ideologinya, ujar Kolonel inf I Nyoman Cantiasa.

Menurut Danrem 163/WSA hingga saat ini hanya TNI yang masih eksis dalam menentang pergerakan PKI di Indonesia sebagai contoh pendataan personel yang mendetail bagi masyarakat yang akan mendaftarkan diri menjadi anggota TNI Angkatan Darat, tutur Kolonel inf I Nyoman Cantiasa. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015