Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengajak pemerintah kabupaten/kota dan berbagai komponen masyarakat untuk memasang spanduk atau baliho sebagai ungkapan dukungan untuk menyambut penetapan sembilan tari Bali menjadi Warisan Budaya Dunia.

"Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, Bali sebagai pemilik kesenian diminta untuk mendukung dan mendoakan supaya proses sidang berjalan lancar dan sembilan tari tradisi bisa ditetapkan UNESCO," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Jumat.

Terkait dengan ajakan tersebut, pihaknya bahkan sudah menggelar rapat koordinasi dengan kalangan Dinas Kebudayaan dari kabupaten/kota.

"Harapan kami, pihak sekolah dan sanggar-sanggar kesenian juga bisa memasang spanduk tersebut sebagai ungkapan bahwa semua komponen memang mendukung penetapan sembilan tari Bali menjadi Warisan Budaya Dunia," ucapnya.

Sembilan tari Bali yang diusulkan untuk mendapatkan penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda adalah Tari Barong Ket, Tari Joged, Tari Legong Kraton, Drama Tari Wayang Wong, Drama Tari Gambuh, Topeng Sidakarya, Baris Upacara, Tari Sanghyang Dedari dan Tari Rejang.

"UNESCO (Badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaaan) akan bersidang dari 1-2 Desember 2015 di Namibia, Afrika dan yang disidangkan ada 38 unsur dari berbagai negara. Untuk tari tradisi Bali mendapatkan urutan ke-18," ucapnya.

Dewa Beratha menambahkan, setelah benar-benar sudah ditetapkan, nantinya di Bali juga akan dilaksanakan konferensi pers dan sebagai wujud kegembiraan rencananya akan dibuat perayaan berupa aksi pementasan.

"Terkait pementasannya, masih kami koordinasikan dengan Listibya supaya pementasannya nanti didukung oleh semua komponen," ujarnya.

Pihaknya juga optimistis sembilan tari itu bisa mendapatkan pengakuan UNESCO. Dia mengemukakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa sesungguhnya itu (sembilan tarian) sudah masuk `list`

"Jadi tinggal ketok palu dan kesepakatan anggota UNESCO, peluang ditetapkan sudah 98 persen," ucapnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015