Denpasar (Antara Bali) - Rombongan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta mengunjungi objek wisata Kota Denpasar guna mempelajari kiat-kiat sukses mendatangkan wisatawan nusantara dan asing.
Ketua Rombongan Tri Mulatsih saat diterima pejabat Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Jumat mengatakan pihaknya ingin melihat paket "City Tour" Kota Denpasar yang telah diluncurkan beberapa bulan lalu.
"Paket `city tour` Denpasar memiliki keunikan dan sejarah, untuk itu perlu dipelajari. Sehingga kami pun datang ke sini untuk mengetahui lebih dekat objek wisata Kota Denpasar ini," katanya.
Terlebih paket wisata perkotaan tersebut sudah mulai dikenal oleh wisatawan nusantara dan asing. Karena itu pihaknya ingin belajar cara pengembangan paket "city tour" ini di Pemerintah Kota Denpasar.
Menurut dia, Kota Denpasar dan Kota Yogyakarta ada dinamika yang mirip dalam objek wisata. Selain itu Kota Yogyakarta juga mengemas objek wisata berbasis masyarakat.
"Dengan kunjungan kami ke sini nantinya akan kami matangkan di Yogyakarta dan selanjutnya akan diterapkan sesuai dengan perencanaan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Nyoman Nada mengatakan paket "City Tour" Denpasar merupakan paket program inovatif yang memiliki keunikan dan nilai-nilai bersejarah sebagai salah satu terobosan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata.
Ia mengatakan program ini menawarkan paket perjalanan wisata setengah hari mulai pukul 08.00 Wita hingga Pk13.00 Wita, meliputi delapan jenis objek wisata sebagai destinasi wisata unggulan Kota Denpasar. Yang dikemas secara terintegrasi antara pemilik, pengelola objek wisata, biro perjalanan wisata (Asita) dan SKPD terkait.
Nyoman Nada menjelaskan paket "city tour" ini sebenarnya sejak dahulu sudah ada, namun belum dikembangkan secara maksimal. Tapi sekarang dikembangkan dan digalakkan lagi untuk dapat lebih banyak mendatangkan wisatawan.
"Pemerintah Kota Denpasar membangkitkan kembali dan meluncurkan paket `City Tour" pada 29 Maret 2015. Sejak peluncuran paket itu, jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan bahkan sejak bulan April sampai Oktober 2015 jumlah kunjungan wisatawan asing sudah mencapai 11.514 orang," ucapnya.
Data tersebut dikutif dari data kunjungan wisatawan asing di Pasar Badung. Bahkan wisatawan sangat terkesan dan memberikan apresiasi dengan baik bahwa memang objek wisata kota memiliki keunikan dan mengandung nilai-nilai bersejarah para wisatawan dapat belajar tentang keunikan tersebut.
Meskipun paket "city tour" ini baru lima bulan berjalan, namun pihaknya berharap setiap tahun kunjungan mengalami peningkatan. Untuk meningkatkan kunjungan, kata Nyoman Nada, pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembenahan secara bertahap.
Seperti menyiapkan kajian akademisi untuk pengembangan dan pengelolahan paket wisata perkotaan, menyiapkan mobil keliling untuk melayani para wisatawan, menyediakan fasilitas transportasi tradisional berupa dokar sebagai layanan di seputaran Lapangan Puputan Badung I Gusti Made Ngurah Agung bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan pemilik dokar.
Nyoman Nda lebih lanjut mengatakan, agar wisatawan semakin tertarik mengunjungi objek wisata, pihaknya akan melengkapi dengan menampilkan atraksi tradisional, kesenian kebudayaan Bali dan menyiapkan sovenir khas Kota Denpasar.
Dengan terobosan tersebut pihaknya berharap para wisatawan senang dan nyaman, sehingga mereka dapat menginformasikan kepada kerabatanya yang belum pernah berkunjung ke obyek wisata perkotaan di Denpasar.
"Para wisatawan secara tidak langsung bisa mempromosikan paket wisata `city tour` Denpasar sepulang ke negaranya," katanya. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Ketua Rombongan Tri Mulatsih saat diterima pejabat Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Jumat mengatakan pihaknya ingin melihat paket "City Tour" Kota Denpasar yang telah diluncurkan beberapa bulan lalu.
"Paket `city tour` Denpasar memiliki keunikan dan sejarah, untuk itu perlu dipelajari. Sehingga kami pun datang ke sini untuk mengetahui lebih dekat objek wisata Kota Denpasar ini," katanya.
Terlebih paket wisata perkotaan tersebut sudah mulai dikenal oleh wisatawan nusantara dan asing. Karena itu pihaknya ingin belajar cara pengembangan paket "city tour" ini di Pemerintah Kota Denpasar.
Menurut dia, Kota Denpasar dan Kota Yogyakarta ada dinamika yang mirip dalam objek wisata. Selain itu Kota Yogyakarta juga mengemas objek wisata berbasis masyarakat.
"Dengan kunjungan kami ke sini nantinya akan kami matangkan di Yogyakarta dan selanjutnya akan diterapkan sesuai dengan perencanaan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Nyoman Nada mengatakan paket "City Tour" Denpasar merupakan paket program inovatif yang memiliki keunikan dan nilai-nilai bersejarah sebagai salah satu terobosan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata.
Ia mengatakan program ini menawarkan paket perjalanan wisata setengah hari mulai pukul 08.00 Wita hingga Pk13.00 Wita, meliputi delapan jenis objek wisata sebagai destinasi wisata unggulan Kota Denpasar. Yang dikemas secara terintegrasi antara pemilik, pengelola objek wisata, biro perjalanan wisata (Asita) dan SKPD terkait.
Nyoman Nada menjelaskan paket "city tour" ini sebenarnya sejak dahulu sudah ada, namun belum dikembangkan secara maksimal. Tapi sekarang dikembangkan dan digalakkan lagi untuk dapat lebih banyak mendatangkan wisatawan.
"Pemerintah Kota Denpasar membangkitkan kembali dan meluncurkan paket `City Tour" pada 29 Maret 2015. Sejak peluncuran paket itu, jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan bahkan sejak bulan April sampai Oktober 2015 jumlah kunjungan wisatawan asing sudah mencapai 11.514 orang," ucapnya.
Data tersebut dikutif dari data kunjungan wisatawan asing di Pasar Badung. Bahkan wisatawan sangat terkesan dan memberikan apresiasi dengan baik bahwa memang objek wisata kota memiliki keunikan dan mengandung nilai-nilai bersejarah para wisatawan dapat belajar tentang keunikan tersebut.
Meskipun paket "city tour" ini baru lima bulan berjalan, namun pihaknya berharap setiap tahun kunjungan mengalami peningkatan. Untuk meningkatkan kunjungan, kata Nyoman Nada, pihaknya akan melakukan evaluasi dan pembenahan secara bertahap.
Seperti menyiapkan kajian akademisi untuk pengembangan dan pengelolahan paket wisata perkotaan, menyiapkan mobil keliling untuk melayani para wisatawan, menyediakan fasilitas transportasi tradisional berupa dokar sebagai layanan di seputaran Lapangan Puputan Badung I Gusti Made Ngurah Agung bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan pemilik dokar.
Nyoman Nda lebih lanjut mengatakan, agar wisatawan semakin tertarik mengunjungi objek wisata, pihaknya akan melengkapi dengan menampilkan atraksi tradisional, kesenian kebudayaan Bali dan menyiapkan sovenir khas Kota Denpasar.
Dengan terobosan tersebut pihaknya berharap para wisatawan senang dan nyaman, sehingga mereka dapat menginformasikan kepada kerabatanya yang belum pernah berkunjung ke obyek wisata perkotaan di Denpasar.
"Para wisatawan secara tidak langsung bisa mempromosikan paket wisata `city tour` Denpasar sepulang ke negaranya," katanya. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015